Menikmati 1 Lagu dalam 4 Versi

Disusun berdasarkan urutan waktu rilis lagu. Infonya bisa dibaca di: Riwayat Lagu 'Sayang': dari Jepang, Taiwan hingga Via Vallen.  




Tanggal rilis Hou Lai by Rene Liu bisa dilihat di video 滾石唱片 ROCK RECORDS (8 Juni 2012). 

Ingin menyanyikan lagu Hou Lai sambil membaca liriknya (lirik dalam huruf Mandarin dan cara melafalkannya dalam huruf Latin)? Klik: Hou Lai by Rene Liu.

Ingin mendengarkan lagu Hou Lai by Rene Liu dan tau artinya dalam bahasa Indonesia? Klik: Hou Lai by Rene Liu.

Ingin menyanyikan lagu Hou Lai dengan lirik huruf Mandarin dengan arti dalam bahasa Inggris? Klik: Hou Lai by Rene Liu.

Atau ingin berkaraoke dengan lagu Hou Lai dilengkapi dengan teks tulisan Mandarin dan cara pelafalannya dalam huruf Latin)? Klik: Hou Lai by Rene Liu.

 
BONUS, lagu Mandarin versi dangdut, klik: Hou Lai cover by Lya

Kisah "Konyolnya" Rokok dan Perokok

Ogah Racun GRATIS
Penulis yakin, sebagian besar orang sepakat tentang imbauan yang tertera di kemasan rokok: "Merokok Dapat Menyebabkan Kanker, Serangan Jantung, Impotensi dan Gangguan Kehamilan dan Janin” atau "Peringatan: Merokok Membunuhmu".

Mengapa penulis katakan sebagian besar sepakat (paham bahwa rokok itu berbahaya)? Karena perokok pun banyak dari kalangan dokter. Jika mereka (terutama dokter) merasa bahwa tulisan itu HOAX alias tidak benar, tentu saja sudah ada gugatan bahwa pemerintah memasang imbauan yang tidak benar (tentu saja disertai bukti ilmiah).

Jika ada asap knalpot atau ada orang kentut di sekitar kita, penulis yakin sebagian besar dari kita akan menyingkir dari sumber asap dan bau. Itu wajar karena asap knalpot berbahaya bagi kesehatan dan bau kentut tentu aromanya tak enak.

Bagaimana kalau ada asap rokok di sekitar kita? Penulis yakin, masih banyak orang yang tidak menyingkir. Santai saja ikut mengisap asap rokok meski tau itu asap beracun (baik ia memang perokok, yang artinya ia perokok aktif, maupun bukan perokok sehingga jadi perokok pasif).

Lebih konyol lagi kalau dia itu memang perokok. Penulis tidak tau apakah bau kentut itu merusak kesehatan (belum baca penelitian ilmiah tentang hal ini). Tapi penulis cenderung yakin bahwa akibat buruk bau kentut tidak lebih bahaya daripada akibat buruk dari asap rokok. Lagi pula, dalam sehari, berapa kali sih kita "terpaksa atau dipaksa" mengisap bau kentut. Jarang 'kan? Yang mau kentut pun biasanya tau diri, pergi menjauh sebelum kentut, kecuali kepepet, barulah kentut di depan umum.

Tau bagaimana reaksi perokok bila ada bau kentut? Pasti pergi menjauh sambil ngomel. Mungkin ia takut akibat buruk bau kentut bagi kesehatan, meskipun bau kentut itu GRATIS. Keren ya perokok? Mereka sadar dan mengerti kesehatan. 

Tapi di saat lain, Anda akan kaget. Mereka rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli sebungkus rokok (membeli racun berbahaya) untuk kemudian mereka nyalakan dan isap asap beracunnya, sekaligus membagikan asap beracun itu kepada orang di sekelilingnya.

"Racun" GRATIS mereka ogah, tapi mereka rela bayar mahal untuk isap racun lain yang lebih berbahaya. Konyol nggak?

Logisnya, kalau bau kentut saja Anda tidak mau isap, seharusnya asap rokok yang lebih beracun juga Anda hindari. Begitu 'kan?

Lucunya Iklan Rokok
Rokok menampilkan image bahwa perokok itu keren, macho, jantan, sementara rokok bisa menyebabkan impotensi. Kontradiksi.

*  *  *  *  *

Perusahaan rokok adalah sponsor yang royal, banyak acara yang disponsori rokok. Uniknya, olahraga yang prinsipnya badan sehat, sponsornya rokok. Kalau mau dibuat iklannya, jadi bertolak belakang. Masa' isaplah rokok ini, tubuh Anda akan sehat? 

*  *  *  *  *
Produk lain pasti akan mengiklankan semua kebaikan (sisi positif) produknya. Misal saja: susu, tentu iklannya menampilkan info susu itu mengandung kalsium, protein, dan lain-lain yang baik bagi kesehatan dan pertumbuhan. Rokok? Di kemasannya malah ada tulisan: "Merokok Dapat Menyebabkan Kanker, Serangan Jantung, Impotensi dan Gangguan Kehamilan dan Janin” atau "Peringatan: Merokok Membunuhmu". Ada juga foto mengerikan tentang bahaya merokok. Bahkan di spanduk rokok ada line telepon yang bisa dihubungi perokok yang ingin berhenti merokok.

Perusahaan rokok promo-nya justru menampilkan hal-hal negatif. Kebalikan.

Tapi tak perlu khawatir, masyarakat Indonesia tidak akan takut dengan peringatan tersebut. Harus diakui, orang kita memang pemberani. Penjualan rokok tetap tinggi. Harga rokok naik? Tetap tidak kekurangan pembeli. Salut deh ...

Jangankan rokok yang efek buruknya bertahun-tahun kemudian, miras oplosan yang sering memakan korban jiwa dalam hitungan jam, tidak menyurutkan orang untuk mengulangi hal yang sama (masih coba minum miras oplosan). Setidaknya, penulis dan mungkin juga Anda, pernah mendengar lebih dari sekali ada orang yang meninggal karena miras oplosan.

Ssst ... waktu SD atau SMP, penulis pernah membaca kemasan rokok yang menuliskan manfaat rokok tersebut: 

"... saus anti batuk yang mampu melonggarkan jalannya nafas Anda ..." seperti di bawah ini, sumber foto: kemasan rokok


"... saus anti batuk yang mampu melonggarkan jalannya nafas supaya dapat menyaringkan suara. Bila mengisap rokok lain mendapat batuk, mengisap rokok ini segera tahu faedahnya ..." seperti di bawah ini, sumber foto: kemasan rokok


Baca pro kontra tentang rokok sembuhkan batuk, klik saja judul tulisan di bawah ini:

*  *  *  *  *
Dilema Rokok
Rokok memberi kontribusi pajak yang besar, menyerap tenaga kerja yang banyak, tapi efeknya buruk bagi kesehatan sangat besar

Penelitian tahun 2005: kerugian makro ekonomi akibat rokok sebesar Rp 245,41 triliun, uang cukai rokok yang diterima negara hanya Rp 55,9 triliun (klik: Cukai Rokok Tidak Sebanding dengan Biaya Kesehatan).

Memang dilematis, tapi kalau dibandingkan antara keuntungan dan kerugian, sebaiknya dari tahun ke tahun cukai rokok dinaikkan terus agar semakin mahal dan semakin susah dijangkau masyarakat miskin. Ini semua demi kebaikan bangsa ini.

Pengusaha rokok tak perlu terlalu khawatir-lah. Rokok punya tempat khusus di hati pecandunya. Biar mahal bagaimana pun, uang belanja dapur atau uang jajan anak atau uang susu bayi masih bisa dikurangi untuk membeli rokok. Atau kalau itu semua tidak ada, bisa potong uang sarapan saja (nggak usah sarapan nggak apa, yang penting ngerokok). Rokok tetap lebih penting!

*  *  *  *  *
Masih Kecil
Anda mungkin pernah lihat video eksperimen sosial tentang anak perempuan kecil yang minta bantuan orang dewasa untuk menyalakan rokoknya. "Kamu nggak boleh merokok. Kamu masih kecil." Atau ada jawaban lain, "Kamu perempuan, nggak boleh merokok

Penulis miris mendengar jawaban seperti itu. Seharusnya, "Kamu tidak boleh merokok." Mengapa? Iya, jelaslah karena rokok merusak kesehatan. 

Cuma tidak semudah itu karena yang menasihati justru sedang merokok. Kalau bilang, "Tidak boleh merokok karena kamu masih kecil."  Jika anak kecil itu balik bertanya, "Usia berapa saya boleh merokok?" Anda harus jawab apa?

"Perempuan tidak boleh merokok." Kalau anak itu balik tanya, "Kalau adik saya yang laki-laki boleh merokok ya Om?" Anda harus jawab apa?

Teladan adalah nasihat paling baik. Anda menasihati anak jangan merokok dan Anda memang bukan perokok. Itu pun belum tentu anak Anda tidak merokok. Saat bergaul dengan temannya di luar rumah, bisa jadi ia jadi perokok. 


Catatan
Pada posting dengan label "Sebatang Rokok", penulis akan menceritakan banyaknya efek negatif rokok bagi kesehatan dan lingkungan. Penulis yakin, banyak orang yang tidak sepakat dan akan memberikan aneka bantahan. Itu sah-sah saja, semua orang bebas berpendapat.

Silakan saja merokok, asalkan jangan bagi racun (baca: asap-nya) kepada orang di sekitar Anda. Anda bebas merokok (Anda yang beli dan risiko Anda yang tanggung sendiri), ya itu tadi, asal jangan bagi racun ke lingkungan di sekitar Anda.
abcs