Keteladanan Seorang Guru

 

Sumber: Google (hanya ilustrasi, bukan gambar asli dari kisah sebenarnya)

Sekelompok anak muda menghadiri resepsi pernikahan. Salah seorang di antaranya melihat guru SMA-nya. Murid itu menyalami gurunya dengan penuh penghormatan, seraya berkata, "Masih ingat saya 'kan, Pak Guru?”

Gurunya menjawab, “Wah maaf, aku tidak ingat."

Murid itu heran, "Masa sih, Pak Guru tidak ingat saya? Saya 'kan ... murid yang dulu mencuri jam tangan punya salah seorang teman di kelas. Ketika anak yang kehilangan jam itu menangis, Pak Guru menyuruh kami semua untuk berdiri, karena akan dilakukan penggeledahan saku semua murid," kisah murid itu.

"Saat itu saya berpikir, bahwa saya akan dipermalukan di hadapan para murid dan para guru, dan akan menjadi tumpahan ejekan dan hinaan. Mereka pasti akan memberikan gelar "pencuri" kepada saya. Harga diri saya pasti akan hancur selama hidup saya," lanjutnya.

"Bapak menyuruh kami berdiri menghadap tembok dan menutup mata kami semua. Bapak menggeledah kantong kami, dan ketika tiba giliran saya, Bapak ambil jam tangan itu dari kantong saya, dan Bapak lanjutkan penggeledahan sampai murid terakhir," ia berhenti sejenak.

"Setelah selesai, Pak Guru menyuruh kami membuka penutup mata, dan kembali ke tempat duduk masing-masing. Saya takut Bapak akan mempermalukan saya di depan murid-murid lain yang semuanya teman-teman saya."

"Bapak tunjukkan jam tangan itu dan Bapak berikan kepada pemiliknya, tanpa menyebutkan siapa yang mencurinya. Selama saya belajar di sekolah itu, Bapak tidak pernah bicara sepatah kata pun tentang kasus jam tangan itu, dan tidak ada seorang pun guru ataupun murid yang bicara tentang pencurian jam tangan itu."

"Bapak masih ingat saya 'kan Pak? Bagaimana mungkin Bapak tidak mengingat saya??? Saya adalah murid Bapak, dan cerita itu adalah cerita paling pedih yang tak akan terlupakan selama hidup saya."

"Saya sangat mengagumi Bapak. Sejak peristiwa itu saya berubah menjadi orang yang baik hingga sekarang saya jadi orang sukses. Saya mencontoh semua sikap dan perilaku Bapak."

Sang Guru itu pun menjawab, "Sungguh aku tidak mengingatmu, karena pada saat menggeledah itu, aku sengaja menutup mataku agar aku tidak mengenalmu. Aku tidak mau merasa kecewa atas perbuatan salah satu muridku. Aku sangat mencintai semua murid-muridku ..."


Sumber: Sahabat Inspirasi 

Kisah Inspiratif: Penyesalan Tukang Bangunan



Sumber foto: Google (hanya ilustrasi, bukan gambar asli dari kisah sebenarnya)


Seorang tukang bangunan senior merasa sekaranglah saatnya untuk pensiun. Ia ingin menghabiskan masa tuanya bersama keluarga tercinta.

Ia sudah lama bekerja dan merupakan tukang bangunan terbaik di tempatnya bekerja. Soal membangun rumah, ia memang ahlinya dan setiap ada proyek membangun rumah mewah, ia pasti dilibatkan.

Saat menyampaikan kepada pemilik perusahaan tempatnya bekerja, majikan dan mandor merasa sangat sedih, tetapi mereka memakluminya. "Pak, saya punya satu permintaan sebelum Bapak pensiun. Tolong Bapak buatkan satu rumah terbaik sebelum Bapak pensiun," pinta sang majikan.

Meski berat hati, tukang bangunan itu menyanggupi permintaan majikannya. "Saya percayakan kepada Bapak untuk mengerjakannya. Gunakan semua bahan terbaik, hasilkan sebuah karya terbaik sebelum pensiun. Bila perlu sesuatu, hubungi mandor, beliau akan menyiapkan semuanya," lanjut majikannya.

Sebenarnya sang tukang bangunan tidak ingin bekerja lagi, tapi karena ini permintaan langsung dari majikan, ia terpaksa mengiyakannya. Mulailah ia bekerja. Ia ingin menyelesaikan rumah ini secepat mungkin, bukan sebaik mungkin. 

Hal ini tak mengalami kendala karena tidak ada yang mengawasinya. Bahan yang digunakan adalah semua bahan yang ada di gudang perusahaan. Apa yang ada saja, kayu tua, besi keropos dan berkarat, langsung dipakainya. Semua hal buruk ini tak akan terlihat, toh nantinya akan tertutup cat, pikirnya.

Singkat cerita, rumah itu diselesaikannya dengan sangat cepat karena dikerjakan asal-asalan. Majikan mendatangi rumah itu, lalu memeriksa bagian luar dan dalamnya. Setelah memeriksa bagian dalam rumah, majikan menutup pintu, lalu menyerahkan kunci kepada tukang bangunan.

"Pak, ini hadiah untuk Bapak yang selama ini telah bekerja dengan baik. Ini ucapan terima kasih dari saya atas pengabdian Bapak selama ini," kata sang majikan.

Mendengar ucapan majikannya, tukang bangunan merasakan penyesalan yang amat dalam karena membuat karya terakhir secara asal-asalan.

Selesaikan tugas yang dipercayakan kepada kita dengan sebaik mungkin. Ini demi kebaikan bersama. Seandainya rumah itu pesanan konsumen dan hasilnya memuaskan, nama baik pekerja terjaga, nama perusahaan tetap baik, dan konsumen puas. Tak akan ada rasa penyesalan.

Sumber: ditulis ulang dan diedit Hendry Filcozwei Jan dari cerita kiriman teman via WA. 

Jeritan Hati Seorang Anak




Please tolong dibaca dan disebarkan ya sahabatku...., jika dirasa bermanfaat bagi para ibu dan ayah.

Seorang anak perempuan kecil seusia SD kelas 1 sedang duduk tersimpuh sambil menangis di sudut ruangan, sepertinya anak ini habis dimarahi oleh mamanya.

Tantenya yang kebetulan sedang menginap di rumahnya dengan lembut menghampiri, dan bertanya, “Mengapa kamu menangis sayang ...? Memangnya ada apa ...?”

Mendapat pertanyaan dari tantenya, maka tangis anak itu makin tersedu .... Pipinya yang mungil basah kuyup oleh air mata kesedihan.

Segera tantenya merundukkan badannya, lalu duduk persis di sebelahnya. Kemudian lalu dipangkunya anak itu sambil membelai-belai rambutnya ....

Sambil tetap membelai rambutnya, sang tante berbisik lembut di telinganya, “Ayo sayang cerita dong sama tante, apa sih yang telah membuat kamu begitu bersedih...? Mumpung tante sedang ada di sini lho....” 

Perlahan-lahan si anak menyeka air matanya dan sambil terisak, ia mulai bicara .... “Barusan Mama marah sama aku Tante, karena aku kalah di perlombaan kemarin siang ....” 

Trus Mama bilang begini, kamu ini bagaimana sih...!!! Ikut perlombaan kalah terus, di sekolah juga nggak pernah jadi juara kelas!!! Trus kamu ini mau jadi apa???” 

Lalu dengan lembut tantenya bertanya, “Memangnya kalo kamu sudah besar mau jadi apa sayang?” 

Anak itu terdiam sejenak, kemudian dia berkata, ”Sebenarnya aku tidak ingin jadi apa-apa kok tante. Aku cuma ingin jadi mama yang baik seperti Tante, yang nggak pernah marah-marah dan paksa-paksa anaknya untuk menang lomba dan jadi juara kelas.” 

“Tapi aku takut bilang sama Mama, aku takut Mama akan semakin marah.” Lalu kembali anak kecil itu menangis tersedu-sedu sambil memeluk tantenya erat-erat.

Keluarga Indonesia yang berbahagia, salahkah jika seorang anak hanya memiliki keinginan sederhana seperti ini? 

Apakah ini sederhana atau sesungguhnya mulia? Bayangkan bagaimana jika kamu kebetulan jadi anak dari seorang mama yang merasa terpaksa jadi mama?

Salahkah anak kita jika dia tidak memiliki ambisi seperti kita para orang tuanya? Mari kita renungkan bersama.


Sumber cerita dan foto: Kopi Maya

Sumber foto: You Lose 

Daftar Belajar Buat Aplikasi (DAPAT DISKON Rp 200.000)

Sekarang sudah era digital. Semua bisnis sedang bergerak ke arah sana. Mau pesan makanan, tinggal pesan lewat ponsel. Mau pesan taksi atau bahkan ojek, tinggal pesan dari ponsel. Begitu juga jualan (barang maupun jasa), semua tinggal pesan lewat aplikasi yang ada di ponsel.

Semua bisnis butuh aplikasi untuk memudahkan calon konsumen memesannya. Terbayang 'kan berapa banyaknya usaha yang membutuhkan aplikasi?

Berapa harga untuk sebuah sebuah aplikasi untuk Android atau iOS? Tidak murah! Harganya berkisar Rp 75 juta hingga Rp 500 juta (untuk aplikasi yang dibuat oleh para profesional) dengan berbagai fitur canggih.

Perusahaan kecil sulit dong berkompetisi? Tidak juga. Sekarang ada aplikasi murah yang hadir sebagai solusi bagi perusahaan kecil agar tetap bisa bersaing di eras digital.

Harga aplikasi mobile murah ini bisa berkisar Rp 8 hingga 12 juta, atau bahkan lebih murah! Sangat terjangkau 'kan? Hanya 10% dari harga aplikasi mobile yang dibuat oleh para profesional.

Meski harganya murah, tapi kualitas aplikasi dijamin berfungsi baik dan bisa menunjang bisnis Anda di era digital.

Bukankah jasa pembuatan aplikasi adalah sebuah peluang bisnis yang menggiurkan? Anda termasuk salah satu orang yang mau mengambil peluang emas jasa pembuatan aplikasi ini? 

Iya. Tapi saya orang awam untuk urusan ini. Saya tidak punya background pendidikan untuk membuat aplikasi. Bagaimana dong?

Tenang saja, ada sebuah pelatihan/workshop yang dikhususkan bagi Anda yang awam. Dijamin, setelah pulang dari pelatihan 1 hari ini, Anda bisa membuat aplikasi sendiri (untuk keperluan Anda sendiri), maupun menerima pesanan pembuatan aplikasi.

Pelatihan ini diadakan di berbagai kota besar di Indonesia. Di kota mana saja, berapa biayanya? Nanti kami sajikan info lengkapnya (baca terus tulisan ini). Info lengkap tentang pelatihan pembuatan aplikasi ini bisa Anda lihat di bagian akhir tulisan ini.

Kabar baik buat Anda yang ingin ikut pelatihan ini. Kami memberikan diskon Rp 200.000 alias cashback bagi Anda yang mendaftar lewat link kami.

Caranya? Silakan Anda baca dulu info tentang apa dan bagaimana pelatihan/workshop ini hingga Anda yakin untuk ikut mengambil peluang emas ini. Jika Anda sudah yakin ingin daftar, gunakan link berikut ini (tinggal klik lalu isi formulirnya, transfer biaya pelatihan, kirim capture transfer yang sudah Anda lakukan beserta data Anda: nama, ikut pelatihan tanggal berapa di kota mana, dan nomor rekening BCA Anda) ke WA: 0815 604 2526. Setelah kami cek, kami akan transfer Rp 200.000 ke rekening Anda.


Gunakan link pendaftaran berikut ini jika Anda ingin dapat diskon Rp 200.000 alias cahback (klik saja):

www.tiny.cc/diskon200ribu

langsung isi data Anda (ingat, langsung isi data) di bagian paling bawah posting tersebut.
Pastikan alamat yang tertera di browser Anda adalah
http://xanoco.com/?affiliates=134
agar Anda mendapatkan cashback yang kami janjikan.
Di sana juga ada info jadwal lengkap kapan pelaksanaan workshop di kota Anda.



Ini info lengkap pelatihan/workshop sehari pembuatan aplikasi (silakan klik):


 *  *  *  *  *

Kata kunci: cara mudah buat apps aplikasi sendiri Android atau iOS Google Playstore dan Apple Store menuju era digital terima pesanan pembuatan pelanggan murah sehari langsung bisa belajar pelatihan workshop bisnis ponsel HP tinggal klik sukses teknologi dalam genggaman bersaing praktis tertinggal ketinggalan pesaing ikuti pelanggan setia Anda perkembangan maju sukses daftar ikut dapat cashback uang Anda awam termurah hemat uang workshop bikin aplikasi sendiri kota Bandung, Bali, Batam, Semarang, Solo, Jogyakarta, Yogyakarta, Jakarta, Medan, Malang, Surabaya, Makassar


Posting ini dapat Anda kunjungi melalui link singkat:

www.tiny.cc/xanoco


Mengapa semua usaha sekarang harus punya mobile apps? Go digital
Coba simak video berikut ini:
 Ayo Belajar Buat Aplikasi Mobile (Mobile Apps)


PERHATIAN:
Anda daftar langsung ataupun daftar lewat link kami: http://xanoco.com/?affiliates=134 (yang akan memberikan cashback Rp 200.000), proses pambayarannya dan workshop yang akan Anda ikuti tetap sama saja

Anda tetap transfer ke pihak penyelenggara (Xanoco), bukan ke rekening kami. Kami tidak menerima transfer dari Anda, tapi kami yang akan transfer cashback Rp 200.000 ke rekening Anda. Pilihan ada di tangan Anda, mau daftar langsung atau lewat link kami. Jumlah yang Anda transfer dan nomor rekening tujuan tetap sama. Bedanya, jika daftar lewat link kami, akan ada cashback Rp 200.000 untuk Anda.

Rekening PT Xanoco Digital Indonesia: 

 - Bank Mandiri: 1090058850009 atas nama PT Xanoco Digital Indonesia 

Wisata Bhinneka, Mengunjungi 5 Rumah Ibadah

Minggu, 25 Mei 2017 acara yang digagas Komunitas Bhinneka dengan nama "Wisata Bhinneka" berlangsung. Acara yang diikuti 30 anak-anak kelas 4-6 SD dari 5 agama (Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu) ini bertujuan memupuk rasa toleransi antar-umat beragama, antarsuku, dan keberagaman lain.

Kita membuktikan bahwa rakyat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, bahasa, budaya,... yang berbeda, tetapi dapat hidup rukun dan damai.

Rombongan Wisata Bhinneka ini berkumpul di sekretariat Komunitas Bhinneka (Jl. Jawa No. 6, Bandung) sekitar pukul 07.30. Acara kali ini adalah mengunjungi 5 tempat ibadah akan berakhir pukukl 16.30.

Ada pun rute rumah ibadah yang dikunjungi adalah:

01. Pura Wira Satya Dharma, Ujung Berung
02. Masjid Agung Al-Ukhuwwah, Jl. Wastu Kencana
03. Vihara Vimala Dharma, Jl. Ir. H. Juanda No. 5
04. Gereja Kristen Indonesia, Taman Cibunut, Jl. Van de Venter
05. Gereja Katolik St. Petrus Katedral, Jl. Merdeka No.14

Salut buat ide serta kerja keras Komunitas Bhinneka mengadakan acara ini. Di tengah ancaman munculnya tindakan intoleransi, acara edukasi mengenalkan ke-bhinneka-an ini merupakan langkah bagus. Anak-anak usia SD dikenalkan dengan tempat-tempat ibadah umat beragama lain. Mereka bisa melihat langsung tempat ibadah, mendapat penjelasan dari pemuka agama bagaimana ibadah berlangsung, mengetahui apa arti simbol-simbol agama yang ada di tempat ibadah.

Sekali lagi salut atas kjerja keras Komunitas Bhinneka. Semoga acara ini bisa jadi agenda rutin dan diikuti oleh kota-kota lain dalam rangka menguatkan bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, bahasa, dan budaya yang berbeda.

Sekedar info, bisa ditambahkan agama Konghucu dan wisata ke tempat ibadahnya: Kelenteng.

Pelangi terlihat indah karena merupakan perpaduan dari berbagai warna.

#WisataBhinneka
#BerbedaTapiSatu
#HidupHarmoniDalamKeberagaman
#DamaiItuIndah
#BhinnekaTunggalIka
#Pancasila
#NKRI

Untuk memperbesar tampilan, silakan klik pada gambar 










Video #WisataBhinneka























Video-video acara ini (Wisata Bhinneka) bisa dicari di YouTube dengan hashtag #WisataBhinneka


Tulisan ini bisa diakses dari tautan singkat: www.tiny.cc/wisatabhinneka


Kisah Inspiratif: Bolehkah Minta Foto dan Berfoto Bersama?

Sumber foto: Google


Seorang pria kaya raya merasa hidupnya hampa. Istrinya telah meninggal dunia, anak-anaknya sudah besar dan mandiri. Pria konglomerat ini menghabiskan banyak waktunya hanya untuk urusan bisnis. Ia gila kerja.

Seorang teman mengetahui problem temannya. Suatu hari ia mengajak sang konglomerat untuk berkunjung ke panti asuhan agar hidupnya lebih berarti.  

Saat itu mereka baru selesai berkunjung ke panti asuhan. Ia menyumbangkan sejumlah uang, makanan, dan mainan untuk anak-anak panti. Anak-anak panti tampil menghibur tamu dengan bernyanyi.

Tak ada yang istimewa. Hidupku tetap hampa, batinnya. Ketika berjalan menunju mobilnya, seorang anak perempuan berlari menghampirinya.

"Om mau pulang ya?" 

"Iya, ada apa Adik kecil? Apa yang bisa Om bantu?" jawab sang konglomerat.

“Om boleh Desy minta sesuatu?" 

"Oh tentu saja," jawab konglomerat itu. "Adik kecil mau minta apa?"

"Om, bolehkah Desy memanggil Papa kepada Om? Boleh ya?" 

Konglomerat itu terdiam sejenak. Tenggorokannya seolah tercekat. Sesederhana itu permintaan gadis kecil ini, bukan minta boneka yang mahal, sepeda, atau barang lainnya. Hanya minta diperbolehkan memanggil Papa.

"Tentu saja boleh. Desy boleh memanggil Papa," kata konglomerat itu dengan suara bergetar.

“Terima kasih Papa. Kapan Papa datang ke sini lagi? Boleh nggak Desy minta sesuatu lagi?" "Tentu boleh. Desy mau minta apa?" "Desy ingin digendong dan foto bersama Papa. Nanti kalau Papa datang lagi, bawain foto Papa dan foto Desy bersama Papa ya? Nanti kalau Desy kangen Papa, Desy bisa lihat foto Papa."

Dengan berlinang air mata, dipeluknya Desy. “Besok Papa datang ke sini lagi dengan membawa foto yang Desy minta. Papa janji akan sering ke sini untuk ketemu Desy."

Sumber: Kiriman teman via WA

Sayangkah Anda kepada Orang Terdekat dan Diri Anda Sendiri?

 

 

 Iklan Thailand Iklan Anti Merokok Anak - Thailand (Subtitle Indonesia) 

 

 

Apakah Kau Akan Membiarkan Anak Kecil Merokok? (Saksikan momen mulai menit 2.37)

Dalam 2 video di atas ini, orang melakukan eksperimen sosial, bagaimana reaksi orang dewasa ketika anak kecil minta bantuan mereka untuk menyalakan rokok?

Dari 2 video tadi, hanya terlihat 2 wanita yang mencoba "membantu" (sebenarnya mencoba "membunuh secara perlahan") anak kecil tadi dengan menyalakan rokoknya.

Sebagian besar orang dewasa menasihati, melarang, bahkan memarahi anak kecil dalam kedua video itu. Mengapa anak kecil sebaiknya tidak merokok? Merokok dapat membunuhmu. Begitu pedulinya orang dewasa kepada anak kecil (ini poin yang baik), tapi sayangnya mereka lupa, rokok itu berpengaruh buruk bukan hanya kepada anak kecil, tetapi juga orang dewasa.

Video pertama (video dari Thailand) setelah orang dewasa menasihati mereka, anak kecil memberikan selembar kertas kepada orang dewasa yang menasihati mereka agar tidak merokok. 

Pertanyaan yang menyentuh, "Mengapa Anda begitu peduli kepada anak-anak dan menasihati anak-anak untuk tidak merokok, mengapa Anda tidak peduli pada kesehatan Anda sendiri?"

Penulis teringat pesan orangtua seorang teman (juga ada pesan orang-orang dewasa di video ini), "Kamu masih kecil, jangan merokok. Merokok berbahaya, merokok bisa membunuhmu, menyebabkan kanker paru-paru, dan lain-lain."

Nasihat itu sudah cukup bagus (lumayanlah masih menasihati anak-anak jangan merokok), hanya saja menurut penulis tak perlulah menambahkan, "Kamu masih kecil." Mengapa? Karena jika ada yang bertanya, "Umur berapa seseorang sebaiknya mulai merokok?" Apa yang harus Anda katakan?

Dan yang pasti, kalau seorang perokok, memang dilema menghadapi eksperimen sosial seperti ini. Apa pun yang Anda nasihatkan (intinya melarang orang lain merokok), tapi Anda sendiri seorang perokok, nasihat itu terlihat konyol. Anda tahu merokok tidak baik, Anda sendiri justru merokok. 

Satu hal lagi, jika Anda sayang anak kecil, sayang orang-orang yang Anda cintai (istri/suami, anak Anda, anggota keluarga yang lain), setidaknya janganlah merokok di dekat mereka. Anda merokok di tempat umum, secaa tidak langsung Anda ikut "membunuh" orang-orang di sekitar Anda.

Ada yang mengatakan, ini badan saya, ini hidup saya, terserah saya dong. 

Penulis jadi bertanya, Anda masih punya keluarga (ayah, ibu, kakak, adik, dan kerabat lain), atau jika Anda sudah berkeluarga (Anda punya istri/suami, dan mungkin juga anak), bagaimana jika Anda sakit, apakah mereka tidak menderita? Berapa uang yang harus dikeluarkan untuk biaya pengobatan?  Jika Anda meninggal, siapa yang harus menafkahi mereka? Bagaimana nasib orang-orang yang Anda cintai? Sekalipun Anda sebatang kara, tak ada sanak saudara, Anda tentu punya teman. Mereka pun akan sedih kehilangan teman.

Jadi ... jika Anda benar-benar mencintai orang-orang yang Anda sayangi, termasuk mencintai diri Anda sendiri, penulis yakin, Anda akan berhenti merokok.

Bung Hatta & Sepatu Bally yang Tak Pernah Terbeli

Kisah Pejabat Sederhana



Jakarta - Dandanan mentereng, rumah, dan mobil mewah agaknya sudah menjadi gaya hidup para pejabat saat ini. Masyarakat pun kembali merindukan figur-figur pemimpin yang sederhana dan pantas untuk dijadikan teladan.

Suatu hari, di tahun 1950, Wakil Presiden Muhammad Hatta pulang ke rumahnya. Begitu menginjakkan kaki di rumah, ia langsung ditanya sang istri, Ny. Rahmi Rachim, tentang kebijakan pemotongan nilai mata ORI (Oeang Republik Indonesia) dari 100 menjadi 1.

Pantas saja hal itu ditanyakan, sebab, Ny. Rahmi tidak bisa membeli mesin jahit yang diidam-idamkannya akibat pengurangan nilai mata uang itu. Padahal, ia sudah cukup lama menabung untuk membeli mesih jahit baru. Tapi, apa kata Bung Hatta?
 
"Sunggguhpun saya bisa percaya kepadamu, tetapi rahasia ini tidak patut dibocorkan kepada siapa pun. Biarlah kita rugi sedikit, demi kepentingan seluruh negara. Kita coba menabung lagi, ya?" jawab Bung Hatta.

Kisah mesin jahit itu merupakan salah satu contoh dari kesederhanaan hidup proklamator RI Bung Hatta (1902-1980) dan keluarganya. Sejak kecil, Bung Hatta sudah dikenal hemat dan suka menabung. Akan tetapi, uang tabungannya itu selalu habis untuk keperluan sehari-hari dan membantu orang yang memerlukan.

Saking mepetnya keuangan Bung Hatta, sampai-sampai sepasang sepatu Bally pun tidak pernah terbeli hingga akhir hayatnya. Tidak bisa dibayangkan, seorang yang pernah menjadi nomor 2 di negeri ini tidak pernah bisa membeli sepasang sepatu. Mimpi itu masih berupa guntingan iklan sepatu Bally yang tetap disimpannya dengan rapi hingga wafat pada 1980.

Bung Hatta baru menikah dengan Ny Rahmi 3 bulan setelah memproklamasikan kemerdekaan RI bersama Bung Karno atau tepatnya pada 18 November 1945. Saat itu, ia berumur 43 tahun (beliau menepati janjinya, tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka). Apa yang dipersembahkan Bung Hatta sebagai mas kawin? Hanya buku "Alam Pikiran Yunani" yang dikarangnya sendiri semasa dibuang ke Banda Neira tahun 1930-an.

Setelah mengundurkan diri dari jabatan Wapres pada tahun 1956, keuangan keluarga Bung Hatta semakin kritis. Uang pensiun yang didapatkannya amat kecil. Dalam buku "Pribadi Manusia Hatta, Seri 1," Ny Rahmi menceritakan, Bung Hatta pernah marah ketika anaknya usul agar keluarga menaruh
bokor sebagai tempat uang sumbangan tamu yang berkunjung.

Ny Rahmi mengenang, Bung Hatta suatu ketika terkejut menerima rekening listrik yang tinggi sekali. "Bagaimana saya bisa membayar dengan pensiun saya?" kata Bung Hatta. Bung Hatta mengirim surat kepada Gubernur DKI Ali Sadikin agar memotong uang pensiunnya untuk bayar rekening listrik. Akan tetapi, Pemprov DKI kemudian menanggung seluruh biaya listrik dan PAM keluarga Bung Hatta.

Bung Hatta adalah pendiri Republik Indonesia, negarawan tulen, dan seorang ekonom yang handal. Di balik semua itu, ia juga adalah sosok yang rendah hati. Sifat kesederhanaannya pun dikenal sepanjang masa. Musisi Iwan Fals mengabadikan kepribadian Bung Hatta itu dalam sebuah lagu berjudul "Bung Hatta".
 


Terbayang baktimu, terbayang jasamu
Terbayang jelas jiwa sederhanamu 
Bernisan bangga, berkafan doa 
Dari kami yang merindukan orang
Sepertimu

Untuk mendengar lagu Bung Hatta, silakan klik: Bung Hatta

(irw/asy) 
 
Sumber: Detik

Cepat Tangan, Dapatlah Seteguk Coca Cola

Korupsi tidak melulu tentang uang, bisa berupa barang, bahkan juga waktu. Ada yang mengambil barang, ada juga yang "mencuri waktu" misal pulang kerja sebelum waktunya.

Ini pengalaman waktu belanja ke warung dekat rumah. Saat itu penulis dan istri belanja. Yang melayani seorang anak perempuan (masih SD). Belanja keperluan dapur dan penulis minta sebotol Coca Cola (botol kaca), penulis minta di-plastikin saja agar bisa diminum sambil jalan ke rumah.

Saat menuangkan minuman ke dalam plastik, ada hal yang agak mencurigakan. Dia menuangkan di posisi bawah, sehingga terhalang etalase. Setelah selesai menuangkan minuman ke dalam plastik, botol langsung ditaruh di dalam etalase, bukan di atas etalase.

Penulis merasa ada yang tidak beres. Penulis langsung menunduk dan melihat ke dalam etalase. Oh ... ternyata tidak semua isi minuman di botol dituangkan ke dalam plastik, tapi disisakan sedikit. Sang kakak yang melihat kelakuan adiknya berusaha melindungi dan cara menggeser barang di dalam etalase untuk menutupi botol agar tidak terlihat oleh penulis. Tapi itu terlambat, penulis sudah melihat kecurangan itu.

Penulis nggak komplain sih, cuma sekedar tau saja. Mungkin orangtuanya sangat pelit kepada anaknya sehingga untuk minum minuman tersebut, jadi untuk dapat 1 atau 2 teguk, ia terpaksa mencurangi pembeli.
abcs