Ahok Nggak Ada Apa-Apanya???

Dalam berbagai kesempatan, penulis membaca berita dan menonton tayangan berita terkait Ahok, gubernur DKI dan juga sebagai cagub DKI 2017. Dan dalam kesempatan itu, reporter mewancarai banyak tokoh publik (terutama yang antiAhok), penilaian mereka relatif sama. Komentarnya kurang lebih sama: Tidak ada bagusnya, banyak negatifnya. Masyarakat tidak suka pemimpin yang kasar. Banyak pemimpin lain yang jauh lebih banyak daripada Ahok, dan lain-lain. Intinya, nyaris tak ada apresiasi atas kinerja Ahok. Buruk di mata mereka dan juga di mata masyarakat DKI Jakarta (ini menurut mereka). Hanya segelintir orang yang suka atau bahkan dibayar Ahok untuk mendukung beliau.

Tapi penulis melihat fakta di lapangan sangat berbanding terbalik. Jika mereka yakin seburuk itu kinerja Ahok, sangat banyak yang benci (mayoritas tidak suka), banjir masih ada, macet juga, sering menggusur rakyat kecil, dan lain-lain, tapi kok segerombolan orang sepakat melakukan segala cara untuk menjegal Ahok (kalau bisa, dalam surat suara nanti, nama dan wajah Ahok tidak muncul)? Bukankah jika seburuk itu kinerja Ahok, apa yang perlu dikhawatirkan? Bukankah sebagian besar rakyat DKI Jakarta tidak suka Ahok?

Lawan politik sangat sibuk memikirkan cara untuk menjegal Ahok, bukan meyiapkan program kerja yang bagus untuk kemajuan DKI Jakarta. Langkah paling awal tentu menjegal lewat isu SARA (Suku Agama Ras Antargolongan).

Sebegitu buruknya kinerja Ahok di mata mereka, tapi faktanya sebegitu takutnya mereka pada kekuatan seorang Ahok yang maju dari jalur perseorangan/ independen tanpa dukungan partai???


Silakan klik tautan berita berikut ini:
  1. Yusril: Mau Kumpulin KTP 3 Juta kalau Enggak Ada Cawagubnya, Harus Diulang (Teman Ahok harus kumpulkan ulang KTP dukungan pasangan Ahok - Heru Budi Hartono)
  2. Parpol Dukung Calon Independen Tak Sadar Lakukan Deparpolisasi
  3. Sekjen PDIP Klaim Bujuk Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI
  4. PDIP Siapkan Risma Hadang Ahok di Pilkada DKI
  5. Diperintah Megawati, Ganjar Pranowo Siap Maju di Pilgub DKI
  6. Perberat Syarat Calon Independen, Upaya Terbaru DPR Jegal Ahok  (semula 6,5-10% dari DPT, akan naik jadi 10-15% atau 15-20% dari DPT)
  7. KPU Ingin Dukungan Bakal Calon Perseorangan Pakai Meterai (ini perlu dana 3,1 miliar hingga 6 miliar untuk biaya materai saja)
  8. KPK Belum Temukan Indikasi Korupsi dalam Kasus Sumber Waras (ini reaksinya: Fadli Zon, Lulung CS, Demonstran, Mahasiswa, dan masih banyak lagi)
  9. Tak di Rumah Saat Petugas Verifikasi KTP untuk Calon Independen, Dukungan Gugur?
  10. Jika 10 KTP Saja Bermasalah Saat Diverifikasi,Maka Ahok Akan Didiskualifikasi
  11. Niat Busuk Fahri Hamzah Ingin Gagalkan Ahok Terbongkar, Seperti Ini Modusnya 

Kita tunggu saja, apakah nama dan foto Ahok akan muncul di kertas suara pilgub DKI Jakarta. 

Buat yang dukung Ahok (Teman Ahok), selamat bekerja. Perlu kerja ekstrakeras untuk sekedar memunculkan nama di surat suara pilgub DKI  (belum lagi usaha untuk memenangkan Ahok menjadi DKI 1 untuk periode kedua ini).

Buat yang antiAhok, selamat memperjuangkan aspirasi Anda. Semoga siapa pun yang terpilih nanti, itulah yang terbaik untuk NKRI tercinta. 


Melihat aksi lawan Ahok, penulis analogikan seperti ini.

Sekolah X akan mengadakan pertandingan lari 100 meter antarsekolah. Salah satu pesertanya adalah Ahok (dari sekolah lain). Mr. X adalah salah satu peserta lomba lari yang berasal dari sekolah X. Badan Mr. X kekar, atletis, larinya cepat. Bagaimana Ahok? Menurut Mr. X, badan Ahok kerempeng, tidak jago lari, malah (maaf) kakinya pincang. Mr. X sudah sering melihat Ahok lari dan tidak ada yang bisa dibanggakan dari seorang Ahok. Mr. X sangat yakin, dengan mudah ia dapat mengalahkan Ahok.

Menurut logika berpikir Anda, apa yang pantas dilakukan oleh Mr. X menghadapi hari H lomba lari 100 meter yang diadakan di sekolahnya?

Menurut penulis, logisnya Mr. X bisa bersantai saja hingga hari H. Postur tubuh Ahok tidak bagus (tidak atletis), kakinya pincang (pasti larinya lebih lambat), Mr. X sudah sering lihat Ahok berlari (tidak cepat), lombanya di sekolah Mr. X (keuntungan buat Mr. X, ia sudah kenal lapangan tempat lomba, supporter pasti lebih banyak, dan lain-lain). 

Kalaupun harus latihan, cukup latihan seperti biasa saja. Atau malah saat perlombaan, agar fair Mr. X, malah kasih kemudahan pada Ahok. Waktu start bersamaan, tapi Ahok boleh 5 meter di depan Mr. X.

Tapi tahukah Anda apa yang dilakukan Mr. X, yang menurut penulis tidak logis dan tidak sejalan dengan pernyataannya.

Mr. X mengusulkan agar Ahok didiskualifikasi saja. Ia usul agar lomba ini hanya terbuka bagi orang normal saja (yang tidak cacat fisik). Ia usulkan agar ada aturan bahwa peserta tidak boleh diantar naik mobil/ motor ke  tempat lomba (harus jalan kaki dari rumah ke tempat perlombaan). Ia siapkan banyak supporter untuk mem-bully Ahok. Di lintasan lari yang akan digunakan Ahok, ia menuangkan minyak agar licin dan menebar paku payung.

Hah??? Bagaimana masyarakat bisa percaya perkataan Mr. X jika Ahok itu tidak ada apa-apanya sedangkan tingkah laku Mr. X menunjukkan bahwa  ia takut berhadapan dengan Ahok.

Bagaimana pendapat Anda??? 

Razia Narkoba, Petugas Temukan Kamar Mewah di Lapas Bojonegoro


Seorang petugas tengah memeriksa ruang tahanan yang mewah (Dedi Mahdi/Okezone)

BOJONEGORO - Petugas gabungan dari satuan narkoba Polres Bojonegoro bersama aparat TNI dari Kodim 0813 dan Satpol PP Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro kembali melakukan razia narkoba di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2 Bojonegoro di Jalan Diponegoro Kota Bojonegoro, Jawa Timur, pada Selasa (19/04/2016).

Saat menggeladah ruang tahanan, petugas menemukan ruangan mewah layaknya kamar hotel, lengkap dengan perabotan rumah tangga di dalamnya, seperti lemari kasur dan sejumlah perabotan lainnya.

Kamar yang berada di kompleks Blok D ini dihuni oleh Mukhtar Setyohadi, mantan pimpinan DPRD Kabupaten Bojonegoro yang terjerat kasus korupsi perjalanan dinas senilai Rp13,2 milyar pada 2007.

Selain itu, kamar hanya ditempati oleh tiga orang saja. Berbeda dengan ruang narapidana (napi) lainnya yang bisa ditempati enam belas orang napi.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas 2-A Bojonegoro, Basir Ramlan membantah jika pihaknya memberi fasilitas mewah terhadap salah satu napi. Menurutnya, membangun serta membawa perabotan di dalam kamar merupakan hak napi, asalkan sudah minta izin pihak lapas.

“Pak Mukhtar sebelumnya minta izin, karena di sini dia masih lama,” ujarnya.

Sebelumnya, petugas sudah tiga kali melakukan razia narkoba di Lapas Bojonegoro dalam kurun waktu satu bulan terahir. Bahkan pada razia yang kedua, petugas menemukan 13 napi yang positif menggunakan narkoba setelah dilakukan tes urine.

“Untuk napi yang positif narkoba, langsung kita pindah di lapas narkoba di Madiun,” tandas Basir. (fzy)

Sumber: News Okezone


Catatan:
Mungkin ini salah satu penyebab korupsi susah diberantas dari negeri tercinta ini. Lembaga pemasyarakatan atau biasa disebut penjara mirip tempat kost atau dalam berita malah disebut seperti kamar hotel.

Pertama karena koruptor tidak dimiskinkan, masih banyak uang untuk bisa mempengaruhi pemegang kebijakan. Ditambah pemegang kebijakan yang serakah (mudah tergoda) oleh uang yang ditawarkan.

Kedua, ternyata boleh membawa perabotan dari rumah adalah hak napi, asal sudah minta izin pada pihak lapas. Ini yang disebut hak asasi? Padahal, mana bisa menyamakan hak asasi manusia bebas dan napi.  Bebas mau jalan ke mana sesuka hati juga hak asasi manusia, dan kadang napi tertentu juga dapat fasilitas seperti ini (Gayus Tambunan bahkan bisa terbang ke Bali dan nonton pertandingan tenis).

Manusia bebas saja (bukan napi), hak asasi-nya dibatasi hak asasi orang lain. Anda bebas mendengarkan musik (tape recorder milik Anda, listrik Anda yang bayar, setel musik di rumah Anda), tapi ketika suaranya kencang dan mengganggu tetangga (hak asasi tetangga untuk hidup tenang) menjadi batasan hak asasi Anda. Ketika Anda menjadi napi, hak asasi Anda sudah dibatasi (tidak bisa sebebas orang biasa yang bukan napi).

Kalau sekedar minta izin, lalu perabotan adalah milik sendiri, ini mirip pindah rumah atau tempat kost atau hotel. Anda bayar murah, kamarnya sempit dengan banyak penghuni. Anda bayar mahal, tempatnya nyaman dan tidak banyak penghuni (jadi ingat Artalyta Suryani alias Ayin yang punya salon di dalam lapas, TV plasma, boks bayi, sofa, dan fasilitas lainnya).

Ketiga, hukuman untuk koruptor masih terlalu ringan dan tidak membuat efek jera bagi orang lain yang masih jadi manusia bebas. 

Bagi mereka yang tergoda, nama baik mungkin tidak begitu penting. Status napi (nantinya mantan napi) dan dipenjara sekian tahun tidak masalah, yang penting, saat keluar nanti jadi orang kaya raya. Bisa jadi orang kaya dengan uang yang luar biasa banyak (kalau dikumpulkan dengan cara halal, kayaknya sampai ajal menjemput pun sudah didapatkan). Selama masih dipenjara, uang bisa digunakan untuk meminta fasilitas yang diinginkan. Bukankah kondisi seperti ini sangat menggiurkan bagi orang yang lemah iman???

Memalukan! Kepala BNN Tertangkap Anggotanya Sendiri Saat Razia Narkoba

POJOKSUMUT.com, TERNATE – Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku Utara (Malut) Kombes (Pol) Elly Djamaluddin terjaring razia narkotika dan obat-obat berbahaya (Narkoba) di salah satu tempat hiburan malam di Kota Ternate, Minggu (17/4) dini hari.

Elly rupanya tidak mengetahui sebelumnya, kendati razia narkoba tersebut melibatkan personel BNNP Malut.

Kepala Badan Narkotika Provinsi (BNNP) Maluku Utara (Malut) Kombes (Pol) Elly Djamaluddin (Kaos Biru Dongker), saat terjaring razia di lantai 2, Royal Café, Jl Branjangan Ternate Minggu dini hari (17/4)

Karenanya orang nomor satu itu di BNNP itu kaget bukan main setelah kepergok di salah satu ruangan karaoke yang berada di lantai 2, Royal Café, Jalan Branjangan, Ternate.

Elly yang ketika itu mengenakan kaos biru dongker terlihat cukup panik dan berupaya bergabung dengan petugas razia. Tahu pimpinannya terkena razia, beberapa anggota BNNP yang masuk tim razia pun terkejut.

Mereka bahkan meminta wartawan untuk menghapus foto Elly.

Sumber: Pojok Satu

Baca juga: Terjaring Razia, Kepala BNNP Maluku Utara Dinonaktifkan  

Kisah Inspiratif: Secangkir Kopi di Dinding


Sepasang wisatawan asyik menikmati kopi di sebuah kafe terkenal di Venesia, Italia. Tak lama kemudian, datanglah seorang pria paruh baya, duduk di salah satu meja kosong. Ia memanggil pramusaji dan memesan, "Kopi dua cangkir. Yang satu untuk di dinding."

Wisatawan merasa heran mendengar kalimat tersebut. Apalagi sang pria kemudian hanya disuguhi satu cangkir kopi, namun ia membayar untuk dua cangkir.

Segera setelah pria tersebut pergi, si pramusaji menempelkan selembar kertas kecil bertuliskan "Secangkir Kopi" di dinding kafe. 

Suasana kafe kembali hening. Tak lama kemudian masuklah dua orang pria. Kedua pria tersebut pesan tiga cangkir kopi. Dua cangkir di meja, satu lagi untuk di dinding. Mereka membayar tiga cangkir kopi sebelum pergi. 

Lagi-lagi setelah itu pramusaji melakukan hal yang sama, menempelkan kertas bertulis "Secangkir Kopi" di dinding. 

Pemandangan aneh di kafe sore itu membuat wisatawan heran. Mereka meninggalkan kafe dengan menyimpan pertanyaan atas kejadian ganjil yang mereka saksikan, namun tidak sempat mengajukan pertanyaan, apa maksud kopi di dinding. 

Minggu berikutnya, mereka mampir kembali ke kafe yang sama. Mereka melihat seorang lelaki tua masuk ke dalam kafe. Pakaiannya kumal dan kotor. Setelah duduk ia melihat ke dinding dan berkata kepada pelayan, “Satu cangkir kopi dari dinding."

Pramusaji segera menyuguhkan secangkir kopi. Setelah menghabiskan kopinya, lelaki lusuh tadi lantas pergi tanpa membayar. Tampak si pramusaji menarik satu lembar kertas dari dinding tersebut lalu membuangnya ke tempat sampah. 

Pertanyaan wisatawan itu terjawab sudah. Begini rupanya cara penduduk kota ini menolong sesamanya yang kurang beruntung dengan tetap menaruh respek kepada orang yang ditolongnya. Kaum papa (miskin) bisa menikmati secangkir kopi tanpa perlu merendahkan harga diri untuk mengemis secangkir kopi. Bahkan mereka pun tidak perlu tau siapa yang “mentraktirnya”. Suatu tatanan hidup bermasyarakat yang amat menyentuh dan mengharukan.

Sumber: kiriman teman via WA

Channel YouTube Keren dan Sangat Inspiratif

Saat berselancara di dunia maya, penulis iseng menyaksikan video-video YouTube. Biasanya cari kisah inspiratif. Hari ini penulis menemukan video-video eksperimen sosial (melihat bagaimana reaksi masyarakat pada kasus tertentu). Misalnya ada seorang pria yang kasar kepada pacarnya di tempat umum, bagaimana masyarakat bereaksi melihat perilaku diskriminatif, dan masih banyak lagi. 

Rata-rata videonya membuat air mata penulis mengalir deras. Jika Anda menyaksikan dan tidak mengalami hal yang sama, tidak perlu khawatir. Anda bukan tidak sensitif. Memang penulis sangat sensitif menyaksikan video maupun membaca kisah-kisah sejenis (bukan hanya kisah sedih, kisah mengharukan atas kebaikan manusia sampai kisah patriotik, selalu membuat air mata penulis mengalir). 

Video-video ini sungguh inspiratif. Mengajak penontonnya untuk menjadi lebih peduli, lebih bijak, menjadi manusia yang lebih baik dalam hidup bermasyarakat.

YouTuber Indonesia juga bisa menjadikan video-video ini sebagai inspirasi untuk membuat video-video bermanfaat (memberi banyak pelajaran hidup), bukan sekedar membuat video yang sekedar heboh dan menarik minat penonton tapi tidak banyak manfaatnya.

Yang tertarik, silakan klik channel Channel What Would You Do, klik saja: WWYD  

Ini empat video dari sekian banyak video WWYD yang sangat inspiratif, selamat menyaksikan... 











Posting ini bisa diakses lewat tautan: 

Saya Bukan Orang Goblok, Saya Koruptor

Di dunia ini, pada dasarnya ada dua sisi yang berseberangan: terang >< gelap, bersih >< kotor, kaya >< miskin, muda >< tua, dan seterusnya. Tapi memang tidak sepenuhnya begitu, misalkan ada pria >< wanita, tapi ada yang berada di zona abu-abu (waria/ banci). 

Tapi dalam pemikiran penulis, untuk hal-hal tertentu, penulis sering memilahnya menjadi 2 kutub ekstrem seperti tadi: besar >< kecil, tinggi >< pendek, rajin >< malas, dan lain-lain. 

Ini tentang penilaian terhadap seseorang. Misalkan Anda dituduh mencuri barang di toko itu. Anda berada pada situasi seperti ini. Ketika Anda masuk ke sebuah toko, Anda tidak melakukan apa pun (baru melihat-lihat), Anda dituduh mencuri barang di toko itu. Apa yang Anda lakukan?

Penulis yakin, Anda akan sangat marah dan menantang balik, silakan periksa tubuh dan barang bawaan saya, silakan lihat CCTV, jika saya mencuri seperti yang dituduhkan, Anda boleh menyerahkan saya kepada pihak yang berwajib. Mungkin begitulah reaksi umum dari kita. Penulis tak berpikir membiarkan orang menuduh Anda lalu pergi begitu saja dari toko itu, tanpa pembelaan dari diri Anda.

Atau saat Anda sedang makan bersama pasangan Anda, ada pria atau wanita tidak dikenal yang mengatakan Anda pasangan selingkuhnya. Bahkan bila itu wanita, dia menyatakan dia sedang hamil dan bayi yang ada dalam kandungannya adalah anak Anda. Faktanya, Anda sama sekali tidak kenal dan tidak pernah berhubungan (pertemanan sekali pun dengan orang tersebut). Apa yang akan Anda lakukan? Akankah Anda hanya mengatakan kepada pasangan Anda, "Jangan percaya omongan orang itu, dia berbohong" dan mengajaknya meninggalkan restoran tanpa reaksi lebih keras untuk membuktikan Anda tidak bersalah??? 

Anda orang biasa saja (bukan pejabat publik terkenal, bukan orang kaya raya) saja, penulis yakin Anda akan sangat marah dan menantang balik orang yang memfitnah Anda. Membantah bahwa Anda seperti yang mereka tuduhkan.

Nah di sinilah fakta menarik menurut logika berpikir penulis. 

Dalam banyak kesempatan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang memang sepak terjangnya kontroversial sering mengeluarkan kata yang kasar seperti goblok, bajingan, brengsek, dan lain-lain.

Apa reaksi orang-orang dan para pejabat publik? Sebagian besar marah dan berbicara kepada wartawan yang kurang lebih seperti ini: Memangnya dia pinter? Ahok bicaranya kasar banget, pemimpin seharusnya jadi teladan. Dia yang brengsek, dan lain-lain. Intinya membantah apa yang diucapkan Ahok dan bila perlu menghujat balik.

Sejauh ini masalah "clear" bahwa orang yang dikasari Ahok maupun orang lain (khususnya pejabat publik), langsung akan membantah. Yang intinya kurang lebih: Saya tidak goblok, saya bukan bajingan, saya tidak brengsek, atau mereka membela masyarakat atau bawahan Ahok yang dimarahi dan mengatakan bahwa ucapan itu tidak benar.

Nah... tapi dalam berbagai kesempatan, Ahok sering membalas ucapan lawan politiknya yang berbicara santun dan secara tidak langsung mengatakan "Anda koruptor, Anda korupsi, Anda mendapatkan harta Anda dengan cara tidak halal."

Salah satunya seperti meme di bawah ini.



Dalam berbagai kesempatan, Ahok sering mengucapkan, "Mana ada pejabat yang berani bilang: Periksa harta saya, biaya hidup saya, dan periksa pajak yang saya bayar,..."

Atau saksikan video di bawah ini pada menit 53.41 sampai selesai (56.49).




Nah... giliran ucapan Ahok yang ini, jarang (atau tidak pernah ada) pejabat lain yang membantah atau langsung konferensi pers atau memuat data hartanya di situs mereka dan bukti pajak yang mereka bayar. 

Ahok sudah mencontohkan hal ini, begitu juga transparansi anggaran dengan menyajikan data-data tersebut di situs pemprov DKI (pemerintah daerah lain juga belum banyak melakukan transparansi seperti ini). Ingat slogan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang bunyinya seperti ini "Kalau bersih, kenapa harus risih."

Jika bersih, menampilkan penjelasan tentang harta pribadi dan pajak yang dibayar, tentu akan menaikkan citra sang pejabat. Mengapa langkah mudah ini (tanpa perlu banyak keluar uang) bisa menaikkan citra jujurnya pejabat publik tidak dilakukan???

Melihat keadaan ini, logika berpikir penulis mengatakan seolah ini penegasan bahwa "Saya bukan orang goblok, saya koruptor."


Baca juga berita ini (klik saja):
  1. 203 Wakil Rakyat Belum Setor LHKPN, Pimpinan DPR Pertanyakan Peran Parpol  (total anggota DPR adalah 545 orang, LHKPN = Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara)
  2. KPK: 69 dari 203 Anggota DPR Belum Lapor LHKPN Sama Sekali
  3. 15 Tahun Belum Serahkan LHKPN, Akom: Sudah Bikin Tapi Tak Ada Waktu Koreksi (Akom = Ade Komarudin, Ketua Ketua DPR RI, dari Partai Golkar)
  4. Tersangkut di Panama Papers, PPP Minta Ketua BPK Mundur {Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Aziz}.
  5. Ini Tiga Alasan Ketua BPK Harus Mundur
  6. Masuk Panama Papers, Ketua BPK Akui Belum Lapor Kekayaan
  7. Ketua BPK Belum Serahkan LHKPN Sejak 2010
  8.  

Lucunya Berita dari Dunia Politik

Berita dari dunia politik itu memusingkan, penuh intrik, kotor, dan sebagainya. Benar begitu? Iya sih... tapi tidak sepenuhnya benar. Ada juga yang lucu, setidaknya beberapa tautan ke berita di bawah ini (silakan klik saja tulisan warna biru dan merah) untuk membaca berita ke sumbernya:
 


Mischa Hasnaeni Moein:

lalu baca berita berikut

Wanita Emas Dukung Ahok di KPK (Selasa, 12 April 2016)

Solusi, program Hasnaeni jika jadi gubernur DKI dan saran untuk Ahok? 

Bangun rusun untuk yang digusur halaman 3-4 (Ahok belum bangun rusun?)

Solusi untuk masyarakat yang ditertibkan? Ikhlas dan berdoa (halaman 3)
 
Meminta Ahok menghayati dan merenungkan Pancasila, sila k-1 sampai ke-5 (halaman 4)

"Saya ingin menjadikan Jakarta tujuh kali lebih baik dari sekarang," ungkap Hasnaeni (halaman 4).

Untuk baca beritanya, silakan klik:


Mengapa ke KPK dukung Ahok?

WanitaEmas: Kalau Tidak Ada Pak Ahok, Saya Tidak ada Saingannya Lagi (Selasa, 12 April 2016)


Zaskia Gotik:

Hina Pancasila, Zaskia Gotik Siap-Siap Berurusan dengan Polisi (Kamis, 17 Maret 2016)

lalu baca berita berikut
oleh Fraksi PKB MPR

Baca bagaimana ramainya komentar pembaca, beberapa di antaranya seperti ini:

Komentar paling menusuk adalah komentar Bogor hacker, ini kutipannya:

"Jika pemikiran petinggi negara seperti ini, saya rasa mereka juga seharusnya memberikan jabatan kepada Pak Gayus Tambunan sebagai ketua KPK..."

Mau lihat aslinya, silakan klik gambar di bawah ini.

Untuk memperbesar tampilan, silakan klik pada gambar
Komentar 1

  Komentar 2


Meme tentang tindakan Zaskia Gotik ini, klik: Meme 1 dan Meme 2


Ketua BPK RI: Harry Azhar Aziz

Ketua BPK Mundur Menguat, Ahok: Berani gak BPK Buktiin Hartanya Darimana?
Namanya Namanya Masuk Daftar Skandal Panama Papers, PM Islandia Ini Mundur 
(Rabu, 6 April 2016)

 lalu baca berita berikut

Desakan Ketua BPK Mundur Menguat, Ahok: Berani Gak BPK Buktiin Hartanya Dari Mana?
  (Kamis, 14 Maret 2016)



Habiburokhman


lalu baca berita berikutnya




Abraham Lunggana (Lulung)
(Kamis 14 April 2016)

lalu baca berita berikutnya

(Senin, 18 April 2016)




:

Kisah Calon Gubernur Bernama Ahmad Dhani

Kita semua sudah tahu jika Ahmad Dhani adalah calon gubernur DKI (klik: Klaim Elektabilitasnya Tinggi, Ahmad Dhani Ngotot Jadi Cagub). 


Seperti layaknya calon gubernur lain, tentu cagub sering mengeluarkan pernyataan tentang program kerja jika jadi gubernur, apa pandangannya terhadap masalah yang dihadapi DKI Jakarta dan bagaimana solusinya, dan lain-lain. Salah satu pernyataan Ahmad Dhani yang menyita perhatian publik adalah: Pimpinan non-Muslim sama dengan LGBT dan Babi (klik: "Ketika Ahmad Dhani Menyamakan Pimpinan Non-Muslim dengan LGBT dan Babi").

Netizen pun bereaksi dengan menulis (silakan klik: "Ahmad Dhani Anti Pemimpin Non Muslim Tapi Bosnya Sendiri Non Muslim") dan membuat meme seperti di bawah ini (dikutip dari Kaskus).

Lalu dalam diskusi di Kaskus itu ditambahkan video seperti di bawah ini:




Netizen pun jadi semakin membingungkan, mana sikap sikap Ahmad Dhani yang sebenarnya, anti atau pro?

Apa yang Anda Promosikan???

Apa pun yang Anda lakukan (dalam kapasitas sebagai pedagang atau penjual produk misalnya), tentu mempromosikan semua kelebihan produk yang Anda. Tentu yang Anda promosikan adalah yang sebenarnya (jujur). Jika Anda teriak jeruk yang Anda jual manis, tentu jeruk itu memang manis. Jadi bukan teriak jeruk manis padahal jeruk yang Anda jual adalah jeruk asam. Jika melakukan hal tidak jujur, akan langsung ketahuan calon pembeli, tentu saja mereka tidak akan jadi membeli. Anda sepakat?

Misalkan Anda menjual makanan (misalkan saja bakso). Agar laku, Anda pasti akan berpikir bagaimana menjual bakso agar laris dan bisa mengalahkan saingan Anda. Mungkin Anda akan belajar cara membuat bakso yang paling enak, tidak menambahkan pengawet, pewarna, dan hal-hal positif lainnya. Lalu Anda tinggal meneriakkan atau memasang info tersebut di iklan bakso Anda. Anda sepakat?

Apakah produk yang Anda jual akan laku jika yang Anda teriakkan atau promosikan/iklankan tidak lebih unggul daripada produk pesaing? 

Anda hanya teriak, "Ini bakso dari daging sapi asli..." Pedagang lain pun menjual bakso dari daging sapi asli. "Rasanya lezat..." dan pesaing Anda yang sudah jauh lebih dulu berjualan bakso pun menuliskan "Rasanya lezat..." di spanduk mereka. 

Apa beda (kelebihan) Anda daripada produk pesaing, itu yang sangat mungkin akan membuat pelanggan berpaling dari penjual bakso yang sudah jadi langganannya. Anda sepakat?

Nah... penulis masuk ke inti persoalannya. Apa yang Anda pikirkan ketika dalam sebuah pilkada (sebut saja pilgub DKI 2017 yang akan datang). Apakah yang terpikir jika calon gubernur hanya fokus mengiklankan bahwa ia satu agama atau bahkan satu suku dengan Anda dan jangan pilih yang beda agama (hanya fokus angkat isu SARA bukan jual program yang akan ditawarkan jika kelak terpilih jadi gubernur)?

Logika berpikir penulis mengatakan, "Oh... ternyata hanya itu kelebihan dia dari calon gubernur yang akan dikalahkannya." Anda sepakat?

Jika calon itu punya banyak kelebihan, buat apa dia hanya fokus ke isu SARA?

Jadi ingat iklan pembasmi nyamuk: "Yang lebih bagus? Yang lebih mahal (baca: yang lebih jelek) banyak. Kalau tidak ada yang lebih bagus, buat apa pilih yang lebih jelek...?"

Rekor Halaman Terbanyak untuk Satu Berita

Tribun memang terkenal menyajikan berita paling banyak halamannya untuk 1 judul. Entah memang beritanya panjang, entah karena sengaja dipisah-pisah untuk memperbanyak kunjungan (traffic). Tidak jarang, halaman terakhir hanya berisi beberapa kata saja (termasuk berita ini yang penulis catat sebagai rekor berita 1 judul dengan halaman terbanyak).

Halaman 1 (atas)

Halaman 1 (bawah)
 
 Halaman 13 (terakhir), isinya Keterangan: Revisi terakhir: Senin, 4/4/2016 pk.07.02 wib.
abcs