Mengenang Mantan PM Singapura, Lee Kuan Yew (16 September 1923 - 23 Maret 2015)

 8 Pernyataan Terkenal dari Lee Kuan Yew

SINGAPURA, KOMPAS.com — Lee Kuan Yew tidak terbantahkan sebagai sosok yang berpengaruh. Ia memimpin Singapura selama 31 tahun. Sosok Lee, yang meninggal dalam usia 91 tahun pada Senin (23/3/2015) dini hari itu, juga tidak terlepas dari kontroversi terkait gaya kepemimpinannya yang otoriter, dan terkenal dengan sejumlah ucapannya.

Berikut adalah 8 pernyataan Lee yang paling berkesan menurut pilihan Kompas.com.

1) "Dicintai atau ditakuti, saya selalu percaya bahwa apa yang dikatakan oleh Machiavelli adalah benar. Jika tidak ada yang menakuti saya sebagai pemimpin, maka saya tidak ada artinya."

2) "Saya tidak pernah memperhatikan atau terlalu memedulikan hasil survei atau popularitas saya. Menurut saya, pemimpin yang terlalu peduli akan survei adalah pemimpin yang lemah. Jika pemimpin terlalu cemas dengan popularitasnya yang naik turun, maka pemimpin itu bukanlah seorang leader. Mereka hanya mengejar angin... mengikuti ke mana angin berembus, dan saya tidak memerintah untuk itu."

3) "Saya harus memenjarakan lawan, tanpa pengadilan, baik komunis, sauvinis, atau ekstremis agama. Jika saya tidak melakukannya, negara ini akan hancur."

4) "Saya selalu dituduh mencampuri kehidupan pribadi warga Singapura. Benar. Jika saya tidak melakukan itu, Singapura tidak akan maju seperti ini hari ini. Saya tanpa penyesalan sedikit pun mengatakan tidak akan ada kemajuan ekonomi jika saya tidak mencampuri urusan pribadi Anda, siapa tetangga Anda, di mana Anda tinggal, keluhan Anda, bagaimana Anda meludah, dan bahasa apa yang dipergunakan. Kita memutuskan apa yang baik dan benar, tidak peduli apa yang dipikirkan warga."

5) "Masalah yang sering muncul adalah manusia belum mampu mengerti apa yang dimaksud dengan karakter. Kamu dapat mengukur IQ atau kepintaran setiap orang dengan segala macam tes.... Sungguhlah mencengangkan, di dunia ini, banyak sekali orang ber-IQ tinggi yang tidak berbuat apa-apa untuk menolong sesama. Karakter adalah sebuah kualitas yang tidak dapat diukur. Karakter yang baik ditambah mental yang kuat, kepintaran, dan kedisiplinan-lah yang melahirkan kepemimpinan yang baik.”

6) "Apa yang penting di dalam hidup saya? Keluarga dan negara saya. Istri saya menjaga keluarga saya. Dia membesarkan anak-anak. Saya rutin menghabiskan waktu dengan mereka untuk mengajarkan sejumlah nilai. Akan tetapi, Singapura tetaplah orioritas saya hingga ajal menjemput."

7) "Saya memiliki banyak memori yang indah bersama dengan beliau selama 63 tahun. Tanpa dia, saya adalah lelaki yang berbeda dengan kehidupan yang berbeda. Beliau selalu mendedikasikan dirinya untuk saya dan anak-anak. Dia selalu ada ketika saya membutuhkan kehadirannya. …Pada momen terakhir ini, perasaan saya sangat berduka." (Eulogi Lee kepada istrinya, Kwa Geok Choo)

8) "Ini peribahasa Tionghoa, 'Jangan menghakimi atau mengukur manusia hingga Anda menutup peti matinya'. Tutup peti mati, dan kemudian analisis. Saya tidak mengatakan semua yang saya lakukan adalah benar, tetapi saya ingin mengatakan bahwa semua yang saya lakukan adalah untuk tujuan yang mulia. Terkadang saya harus melakukan sesuatu yang kejam, seperti memenjarakan orang tanpa pengadilan."


Selamat jalan Mr. Lee Kuan Yew...

Sumber: Kompas

Berpikir Cepat dan Pantang Menyerah



Pada pukul 03.00 pagi, di sebuah stasiun pemadam kebakaran di Kopenhagen (Denmark), seorang petugas pemadam kebakaran bernama Eric berusia dua puluh delapan tahun, mendapat sebuah panggilan telepon dari seorang wanita tua ketika ia sedang bertugas malam.

Tiba-tiba Ia mendengar jeritan seorang wanita dari seberang telepon, “Tolong aku, aku tidak bisa berdiri. Tolong!”

Dengan seketika Eric menjawab, “Jangan khawatir Ibu, kami akan segera datang. Di mana Ibu berada?”

“Aku tidak tahu,” kata wanita itu dengan gemetar. “Di mana alamatmu?” Eric bertanya sekali lagi.

“Aku...aku tidak tahu, aku merasa pusing.”

“Bisakah Ibu memberitahu nama ibu siapa?” Eric memohon.

“Aku tidak ingat...sungguh aku tidak ingat, sepertinya aku terkena benturan di bagian kepala.”

Dengan segera Eric sambil mencoba menghubungi perusahaan telepon untuk melacak nomor dan alamat wanita tersebut, namun mereka tidak dapat membantu.

Kemudian Eric kembali ke pembicaraan wanita itu dan menemukan solusi lain, hingga ia bertanya, “Bagaimana jika Ibu memeriksa kontak di telepon Ibu? Mungkin nomor rumah Ibu disimpan di sana?”

“Tidak ada nomor yang disimpan. Tidak ada yang bisa saya lakukan, tolong cepatlah datang.” kata wanita itu terdengar semakin putus asa.

Petugas pemadam kebakaran itu berpikir cepat kemudian bertanya pada wanita itu.

"Apa yang bisa Ibu lihat di sekitar Ibu?"

"Aku bisa melihat jendela kaca, di luar ada lampu jalan," jawabnya lemah

"Itu hebat. Luar biasa. Apa bentuk jendela itu?" Eric bertanya

“Persegi panjang.”

Jawaban wanita itu sangat membantu Eric mempersempit prediksi lokasi wanita tersebut. Wanita itu seharusnya berada di daerah Old Town.

“Apakah lampu di ruangan Ibu menyala?” tanya Eric.

“Iya, lampu ruanganku menyala."

"Cobalah untuk tidak bergerak, dan biarkan lampu ruangan tetap menyala. Kami segera datang untuk menjemputmu!"

Eric tidak mendengar respon lain selain mendengar suara napas. Ia tahu bahwa ia harus membantu wanita tersebut dengan sangat cepat, tetapi bagaimana caranya? Eric kemudian menelepon kaptennya dan melaporkan kejadian secara detail.

Sang kapten berkata, "Tidak mungkin Eric, kita tidak dapat menemukan wanita itu."

Tapi Eric tidak menyerah, "Tolong, saya mohon. Jika kita tidak melakukannya dengan cepat, kami akan menyesal karena terlambat.” Setelah beberapa detik terdiam, Sang Kapten menjawab, "Kau berani Eric, Baiklah, ayo kita lakukan bersama. Saya akan ke sana sekarang juga.”

Beberapa saat kemudian, 15 mobil pemadam kebakaran dikirim ke setiap sudut Old Town. Eric tetap berbicara di telepon dengan wanita yang terluka itu, wanita itu tidak bisa menjawab lebih banyak, tetapi Eric masih bisa mendengar napasnya yang lemah.

Sepuluh menit kemudian, Eric berkata ke petugas yang lain, “Saya dapat mendengar sirene melalui telepon.” Kapten mengumumkan melalui transceiver genggam, ia memerintahkan "Mobil pertama, matikan sirene." Tepat setelah dia bertanya pada Eric, ia menjawab, “Saya masih mendengar sirene!”

Sang kapten melanjutkan perintah, "Mobil kedua matikan sirene sekarang." Eric masih mendengar sirene sampai mobil pemadam kedua belas mematikan sirenenya. Eric mengatakan dia tidak mendengar sirene lagi. Kapten memerintahkan mobil kedua belas menghidupkan sirenenya.

Eric berkata, "Sekarang saya mendengarnya lagi, tetapi semakin mobil berjalan semakin kurang saya mendengarnya."

"Jangan, mobil kedua belas berbalik arah." Kapten memerintah. Segera setelah itu, Eric berkata “Kita sudah dekat dengan rumahnya. Sirene terdengar sangat keras bahkan menggelegar, saya yakin kita berada di jalan yang benar."

“Mobil kedua belas temukan lampu yang menyala di dekat jendela dengan cepat,” Eric melanjutkan.

Namun ternyata ada lebih dari seratus rumah dengan lampu yang menyala, bagaimana mereka dapat menemukan lokasi wanita tersebut?

Tiba-tiba Eric mempunyai ide untuk menginstruksikan ke orang-orang yang berada di dalam rumah dengan menggunakan loudspeaker.

Eric berkata, "Tolong bantu kami menemukan seorang wanita yang sangat membutuhkan pertolongan. Kami tahu dia tinggal di jalan ini dan berada di ruangan dengan lampu yang menyala. Tolong matikan semua lampu Anda untuk membantu kami menemukannya.”

Dalam beberapa detik, semua lampu rumah di sekitar jalan tersebut padam, kecuali satu rumah, yang dipastikan adalah rumah wanita tersebut.

Luar biasa, rencana mereka berhasil.

Petugas pemadam kebakaran merusak pintu dan menemukan wanita itu, dengan napas yang semakin melemah bahkan nyaris tidak terdengar. Kemudian dengan segera mereka membawa wanita itu ke rumah sakit tepat pada waktunya.


Sahabat, jika kita menolak untuk menyerah dan tetap bersikap optimis, tidak ada kata “tidak mungkin”. Masa sulit bisa datang, namun berbekal belas kasih, ketekunan, keterampilan berpikir cepat untuk mencari solusi, dan kerja sama, kesuksesan dapat diraih. 

"Coming together is a beginning, keeping together is a progress, working together is a success." 
- Henry Ford - 

Sumber: Kiriman dari teman via BBM 

Sumber foto: petugas 911, gedung (hanya ilustrasi, bukan gambar asli dari kisah sebenarnya)

Terinspirasi Atau Plagiat???



abcs