Barongsay = Budaya

Saat menjelang Tahun Baru Imlek, ada satu hal yang sering menarik perhatian penulis, yakni barongsay. Penulis senang melihat atraksi barongsay (juga tarian naga) yang begitu enerjik dan sering menampilkan atraksi yang butuh ketrampilan khusus.

Tapi bukan itu saja, setiap ada rombongan barongsay tampil di mal, ada satu hal yang jadi pusat perhatian penulis. Para pemainnya!

Pemainnya tidak hanya dari suku Tionghoa saja tapi juga dari suku lain di Indonesia (maaf ini bukan ingin bicara soal SARA). Penulis senang melihat kesenian (budaya) Tiongkok ini digemari dan diterima berbagai suku. Pertunjukan barongsay di tempat terbuka dan dapat dinikmati siapa saja. 

Barongsay dan tarian naga (liong) dan perayaan Tahun Baru Imlek adalah budaya, seni dan bukan ritual agama. Dari namanya (Tahun Baru Imlek) jelas itu hanya perayaan menyambut tahun baru berdasarkan kalender Tiongkok. Karena banyak suku Tionghoa beragama Buddha dan juga Konghuchu, perayaan ini juga dilakukan di tempat ibadah mereka (vihara dan kelenteng).

Tapi tetap saja itu adalah perayaan menyambut tahun baru (menyambut musim semi di Tiongkok sana). Bukan perayaan agama. Ini adalah budaya, seperti juga halnya barongsay dan tari naga.

Dalam beberapa  kesempatan, penulis senang sekali melihat para pemain barongsay yang multietnis dan penulis abadikan lewat foto dan video. 

Minggu, 15 Februari 2015 ada atraksi barongsay dari kelompok barongsay Djin Hoo di mal Riau Junction, Bandung. Ini rekaman video dari penulis. Anda dapat menyaksikan cewek cantik berpakaian biru dengan hijab hitam yang termasuk dalam rombongan barongsay ini. Silakan simak video yang menampilkan indahnya kebersamaan:


 Video lainnya bisa Anda lihat di (klik saja): Barongsay = Budaya

Rekor Baru Perbedaan Usia Dengan Pasangan Hidup?

Beda Usia 45 Tahun, Mark Sungkar Nikahi Santi


Solopos.com, SOLO – Setelah memutuskan berpisah dengan Fanny Bauty, Mark Sungkar ternyata telah menikah lagi. Ia dikabarkan telah menikah dengan seorang wanita muda usia dengan beda usia hingga 45 tahun darinya.

Wanita itu bernama Santi yang tak lain adalah anak buahnya sendiri di perusahaan. Menariknya, perbedaaan usia yang sangat jauh tak menghalangi keduanya untuk menikah. Saat ini diketahui Mark berusia 66 tahun, sedangkan Santi baru berumur 21 tahun.

Saat dinikahi oleh Mark Sungkar 6 September 2014 lalu, usia Santi masih berusia 21 tahun. Hal itu juga dibenarkan oleh Mark.

“Santi kelahiran ’94,” ungkapnya kepada Detik.com, Jumat (6/2/2015).

Dalam pernyataannya, Mark mengaku tak ada masalah dengan perbedaan umur antara dirinya dengan sang istri. Mark hanya ingin mencari pendamping yang solehah.

“Papa minta istri solehah, bisa membawakan kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah kirimkan ini, masa saya tolak,” ujar Mark Sungkar.

Sumber: Solopos



Selamat Buat Shgyn & Santi (Minggu, 01 Maret 2015)

Beberapa waktu lalu saya dapat kabar gembira dari Shgyn, teman saya sesama pecinta sulap. Shgyn sudah bertunangan dengan Santi. Kemarin (09 Februari 2015) Shgyn minta alamat rumah (hehehe... mau kirim undangan pernikahan pastinya). 

Hari ini, saya lihat status di FB-nya, Shgyn akan melangsungkan pernikahan di Bandung pada Minggu, 01 Maret 2015.

Selamat buat Shgyn dan Santi... (saya sudah tuliskan di FB). Semoga langgeng hingga akhir hayat. Saya pernah baca, konon pasangan yang punya nama dengan huruf awal sama, itu pasangan yang cocok dan akan langgeng. Tokoh kartun Disney: Donald & Daisy, Mickey & Minnie.

Di status FB Shgyn ada tautan ke blog yang dibuat Shgyn khusus untuk pernikahannya (buatan seorang webmaster plus seorang fotografer, pasti keren deh), silakan klik:

 

Ehm... karena saya suka menulis, maka saya buat sedikit cerita. Kalau dalam koran atau majalah, rubriknya bernama: "Shgyn di Mata Hendry Filcozwei Jan."

Saya kenal Shgyn dari dunia maya. Saya lupa persisnya dari milis sulap apa. Karena sama-sama suka sulap, lalu SMS-an (belum zaman BBM-an, FB, apalagi Twitter...). Kenal via dunia maya, jadi teman dan ngobrol via SMS dan telepon.

Lalu saya sempat main ke rumahnya yang berada di dekat stasiun kereta api Bandung (Jl. Kebun Kawung), dekat dengan sebuah hotel. 

Saya berjumpa dengan Shgyn dan juga Mamanya. Ngobrol ngalor ngidul (tentu saja seputar sulap dan internet). Apa kesan saya terhadap Shgyn? 

Yang pasti Shgyn anak yang baik dan Mamanya sangat menjaga putranya (dan Mama Shgyn tidak khawatir jika Shgyn bergaul dengan saya). Percaya deh, saya anak baik (waktu itu status saya bukan hanya anak baik, malah sudah suami dan ayah yang baik). Saya sempat ngobrol sejenak dengan Mama Shgyn dengan bahasa Mandarin.

Shgyn pun pernah main ke rumah saya saat putra pertama saya ulang tahun. Shgyn juga main sulap bareng saya di ultah Dhika yang diselenggarakan secara sederhana di rumah kami. Saat itu Shgyn bekerja sebagai guru.

Kemudian Sghyn merantau ke Jakarta (kerja di bagian IT sebuah perusahaan besar) hingga sekarang. Kami masih sesekali kontak meski tidak sering. Kalau kontak, saya sering tanya solusi tentang komputer dan internet dan tentu saja ngobrolin sulap. 

Kalau saya, sulap adalah hobi dan hanya belajar otodidak (baca buku, barter trik dengan teman, nonton video sulap). Kalau Shgyn lebih "serius" karena ia pernah ikut lecture Deddy Corbuzier, sang mentalis. Video performance sulap Shgyn juga ada di YouTube.

Di tempat anak saya bersekolah, saya ketemu seorang fotografer yang biasa mengabadikan setiap acara sekolah bernama Thomas Yugi. Eh...ternyata ia juga kenal Shgyn (mantan rekan sekerja di sekolah tempat Shgyn dulu mengajar). 

Anak pertama (Dhika) saya pernah ketemu Shgyn tapi anak kedua saya (Ray) tidak. Kalau lihat foto teman saya, Ray tanya, ini siapa? "Ini Om Shgyn, pinter main sulap," kata saya. "Saya pernah ketemu?" tanya Ray. "Belum. Dulu Om Shgyn pernah main ke sini, waktu Koko Dhika ulang tahun."  Hehehe... sebentar lagi Ray bisa ketemu Om Shgyn dan Tante Santi di resepsi pernikahan mereka...  Anak saya antusias ketemu teman papanya yang hobi sulap. Sebelumnya pernah ketemu Om Joe Sandy lalu foto bareng, klik: Dhika & Ray Bareng Om Joe Sandy.   

Dari FB-nya, saya lihat Shgyn masih menekuni hobi sulapnya (pernah main sulap di acara ultah anak temannya). Selain sulap, Shgyn juga hobi fotografi. Untuk hobi yang satu ini, setidaknya saya pernah tahu Shgyn keluar sebagai juara pertama fotografi di tahun 2011 dapat hadiah kamera DSLR Canon dan Photo Clinic selama 8 hari ke Tasmania, Australia!  Info lengkapnya bisa dibaca di posting saya: Shgyn: Antara Komputer, Sulap, dan Fotografi.

Bagaimana Shgyn di mata saya? Selain anak yang baik (anak rumahan), Shgyn termasuk anak pemalu (saat saya kenal dulu). Tapi setelah pindah ke Jakarta, tampaknya sudah tidak pemalu lagi. Terbukti sudah berhasil meruntuhkan hati seorang Santi. Hehehe... 

Dan yang pasti, namanya unik: tidak ada huruf vokalnya!!! Anda pasti bingung bacanya. Ternyata nama Shgyn dibaca Sigin. Untuk hal ini pun pernah saya tulis di blog saya tentang nama, silakan klik: www.namabayi.blogspot.com pada posting "Kisah Unik di Balik Sebuah Nama." 

Tanggal pernikahan Shgyn & Santi pilih itu tanggal bagus (tanggal 1). Saya dan istri melakukan pemberkatan pernikahan pada Kamis, 20 Maret 2003 (mengincar tanggal bagus: 2003 2003 atau cukup tulis 2003, ingat tanggal dan bulan, otomatis ingat tahun pernikahan dan sebaliknya). Tapi resepsinya juga hari Minggu dan tanggal 1 (01 Juni 2003). Apa bagusnya tanggal 1?  Bagi teman-teman yang bekerja, itu tanggal muda, dompet masih tebal karena baru gajian. Hahaha....

Akhir kata, Selamat Menempuh Hidup Baru untuk Shgyn Liong & Santi Wen. 

Semoga semuanya berjalan lancar, kalian berdua rukun hingga akhir hayat...   
 

 Hendry Filcozwei Jan, Dhika, Ray, Linda

Di akhir blog Shgyn menulis: 

Because both of us loves photos, help us to capture the moment. We would love to see our wedding from your eyes. Please post on your Facebook, Twitter, or Instagram and tag it with hashtag #ShgynSantiWedding.

Ayo bantu share, siapa tahu #ShgynSantiWedding jadi Trending Topic.


Abraham dan Zainal, Siapa yang BERBOHONG???

Serangan kepada Abraham Samad belum berhenti. Setelah foto mesra hasil rekayasa dengan Elvira Devinamira (Putri Indonesia), sekarang foto mesra Abraham Samad bersama wanita yang bernama Feriyani Lim dengan pakaian minim tengah berbaring di ranjang hotel. Kalau foto pertama orang tidak terlalu peduli karena tidak diketahui siapa yang memotret (merekayasa) ataupun menyebarkan foto tersebut.

Kali ini foto beredar dan Zainal Tahir, mantan calon anggota dewan perwakilan rakyat dari Partai Nasional Demokrat, mengaku ia-lah yang memotretnya. 

Banyak yang meragukan, kok ada orang sekelas Abraham Samad yang bermesraan dengan wanita (bukan istrinya) bertiga di hotel dan membiarkan dirinya difoto dalam keadaan mesra?

Kita lihat saja bagaimana kelak kebenaran terungkap. Perang antara 2 orang yang bernama depan huruf awal dan akhir dalam abjad (Abraham = A, Zainal = Z). Ada fakta yang saling bertentangan, tentu ada yang berbohong.

Siapa yang sebenarnya BERBOHONG??? Berikut penulis copy paste berita dari Suara.

* * * * * * * * * * * 

Zainal Foto Samad dengan Ponsel yang Belum Dijual di Dunia


Suara.com - Mantan calon anggota dewan perwakilan rakyat dari Partai Nasional Demokrat, Zainal Tahir, memberikan kesaksian mengejutkan di hadapan Komisi III DPR pada Rabu (5/2/2015). Ia mengaku sebagai orang yang memotret Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad ketika sedang berduaan dengan seorang perempuan di atas ranjang di dalam sebuah kamar hotel.

Zainal mengatakan bahwa foto itu dia ambil pada 23 atau 24 Februari 2007 silam di Hotel Clarion, Makassar, Sulawesi Selatan. Adapun dalam foto itu baik Abraham maupun sang perempuan berbusana sangat minim.

Pengakuan Zainal sendiri memang tak langsung dipercaya oleh beberapa anggota Komisi III.

"Bagaimana mungkin saudara bisa bertiga dalam satu kamar, sementara cuma satu wanitanya. Saya tidak percaya," kata anggota Fraksi Golkar Bambang Soesatyo dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) itu.

"Saya secara pribadi tidak percaya. Tapi saya juga ingin dengar yang lain," timpal anggota Fraksi Demokrat Benny K Harman.

"Saya tidak mau percaya," kata anggota Fraksi PKS, Aboebakar Al Habsy.

"Kalau memang anda yang ambil foto itu. Ada berapa orang di kamar tersebut?" tanya anggota Fraksi Hanura Syarifuddin Sudding.

"Saya malah curiga bapak ditunggangi," kata salah satu Anggota DPR dari Fraksi PKB.

Keterangan Zainal itu memang janggal karena ia mengaku memotret menggunakan ponsel Nokia E90 pada Februari 2007. Ponsel Nokia E90 sendiri baru diperkenalkan Nokia pada 12 Februari 2007 di sela-sela acara 3GSM World Congress di Barcelona, Spanyol. Dalam ajang itu, Nokia hanya memperkenalkan ponsel itu dan belum memasarkannya sama sekali.

Uniknya ketika itu, Nokia E90 memang untuk pertama kalinya di dunia dijual di Jakarta pada Mei 2007.

Seperti yang dicatat The Wall Street Journal, penjualan perdana Nokia E90 pertama di dunia digelar dalam sebuah lelang ekslusif di Hotel Ritz Charlton, Jakarta dan seorang pengusaha yang menawar dengan harga 5.100 dolar Amerika Serikat menjadi manusia pertama di Bumi yang memiliki ponsel tersebut.

Nah kini pertanyaanya, dari manakah Zainal mendapatkan ponsel Nokia E90 pada Februari 2007?

Sumber: Suara

Akhirnya Pempek Palembang Menemukan Jodohnya di Floating Market, Lembang

Di dunia komedi (lawak) atau humor, kita seringkali mendengar orang mem-plesetkan kata-kata yang mengandung unsur "Pa" atau "Bu" dengan menyebutkan lawan jenisnya.

Misalnya ada binatang bernama buaya, maka akan muncul celetukan "Kamu tau nggak jika buaya itu betina?"

Yang ditanya ditanya akan heran, "Dari mana kamu tau?" 

Lha... kalau buaya jelas betina, kalau jantan itu namanya paaya. Hehehe...


Atau pantangan tertentu (tabu) dalam bahasa Sunda disebut pamali

Lantas ada yang bilang, "Itu sih untuk laki-laki..." 

"Lho... kok begitu. Pamali itu istilah tabu baik untuk laki-laki maupun perempuan." 

"Kalau untuk laki-laki istilahnya pamali, kalau untuk perempuan, istilahnya bumali," Hahaha... (ternyata hanya guyonan alias humor).

Selama tinggal di Palembang, penulis belum pernah menemukan dan mendengar keisengan memplesetkan kata Palembang. Selama ini Palembang hanya men-jomblo... (belum punya pasangan). Hahaha...

Pas liburan bersama keluarga ke Floating Market, Lembang (nama daerah ini hanya berbeda 2 huruf dari kota asal pempek, Palembang), penulis menemukan pasangan Palembang.

Sebuah counter makanan (perahu) menjual makanan khas Palembang yakni pempek. Di mana-mana, penulis menemukan promo penjual pempek dengan mencantumkan tulisan "Pempek Palembang" (entah memang penjualnya perantauan asli Palembang, pernah tinggal di Palembang, atau hanya sekedar menjual nama Palembang agar pempeknya laku).

Kata "Pempek" dan "Palembang" memang sudah satu paket seperti halnya dodol Garut, tahu Sumedang, dan lain-lain.

Kali ini penulis membaca plang nama "Pempek Ma'Lembang." Wow... akhirnya "pria" bernama Pempek Palembang tidak jomblo lagi, sekarang ia sudah punya pasangan bernama "Pempek Ma'Lembang", dua sejoli yang berjenis sama, yakni makanan khas warga kota yang dilintasi Sungai Musi ini.   

Bapak disapa Pak atau Pa, emak disapa Mak atau Ma.

Langsung saja penulis arahkan kamera untuk mengabadikannya buat Anda. Jangan tanya rasanya karena penulis tidak mencicipi makanan khas Palembang ini (penulis sudah 3 tahun ini menjadi seorang vegan, vegetarian).

"Dak tau apo yang jualnyo wong Plembang apo bukan. Pokoknyo, sekarang ni, Pempek Palembang la punyo bini, namonyo Pempek Ma'Lembang... Woi... teraso nian iwaknyo..."

Terjemahan bebas:

"Tidak tau apakah penjualnya orang Palembang atau bukan. Intinya, sekarang ini Pempek Palembang sudah punya istri, namanya Pempek Ma'Lembang... Woi... terasa sekali ikannya..."





 Welcome drink dan mata uang Republik Floating Market, Lembang
(ada 3 nominal, pecahan Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp20.000)

Jika Sebuah Tulisan Dibuat Hanya untuk Mengejar Traffic


Elvira Devinamira Ungkapkan Perasaannya Pada Abraham Samad




Kapanlagi.com - Elvira Devinamira boleh saja bangga karena dirinya sukses mengharumkan nama Indonesia di ajang Miss Universe 2014 beberapa waktu lalu. Namun, nama si cantik itu pastinya tak akan pernah lepas dari ingatan publik karena sempat juga tersangkut kasus yang kurang enak, yakni skandal foto mirip dirinya ketika bermesraan dengan ketua KPK, Abraham Samad.

Mengetahui namanya sedikit tercoreng di mata publik, Elvira tak terlalu ambil pusing. Daripada mengomentari sebuah hal yang menurutnya tak benar, ia lebih senang menceritakan pengalamannya ketika adu cantik dengan para Miss World di seluruh dunia beberapa waktu lalu.

"Lebih hati-hati aja sih (ke depannya). Nggak ada (trauma) sih karena itu nggak salah dan gimana, karena saya nggak tahu menahu. Saya nggak mau komentar itu bukan kewenangan saya. Saya hanya ingin menorehkan prestasi aja. Itu peristiwa yang bisa menguatkan saya secara pribadi, tidak ada satu pun yang bisa menghalangi saya," jawab Elvira ketika ditemui di Wedang Café Graha Mustika Ratu, Jakarta Selatan, Senin (2/2).

Seakan tak peduli dengan omongan publik, Elvira juga tak malu-malu mengungkapkan perasaannya pada Abraham. Menurutnya, pria kelahiran Makassar 27 November 1966 itu adalah sosok yang tegas, jujur dan ia idolakan.

"Menurut saya beliau (Abraham) tegas, jujur, dan terkenalnya seperti itu. Saya nggak tau dalamnya, saya hanya mengagumi ketegasan beliau dan komitmen beliau untuk menjadi ketua KPK. Apa pun dia lakukan dan terima untuk membersihkan negara kita dari para koruptor," sambung gadis berusia 21 tahun itu.

"Dari pertama saya karantina putri, Pak Abraham sudah mengisi acara. Kemudian pemenang Puteri Indonesia otomatis menjadi duta anti korupsi. Kalau nggak salah diundang ke kantor beliau untuk pemilu jujur, saya mengeluarkan statement langsung dimasukkan ke majalah KPK. Ketika ada acara berbau korupsi juga selalu bekerja sama dengan KPK," pungkas Elvira.

Kalian setuju dengan ungkapan Elvira jika Abraham adalah sosok pria yang jujur dan tegas?


Sumber: KapanLagi



Silakan baca yang penulis cetak tebal dengan warna biru dan merah. Seharusnya, huruf cetak tebal warna merah pada kalimat itu (pada), diganti dengan kata: tentang  sehingga tidak menimbulkan makna yang salah dan mendiskreditkan orang.

Judulnya:


Elvira Devinamira Ungkapkan Perasaannya Pada Abraham Samad

Seharusnya lebih tepat:

Elvira Devinamira Ungkapkan Perasaannya Tentang Abraham Samad

Kalimat di dalam berita:


Elvira juga tak malu-malu mengungkapkan perasaannya pada Abraham

Seharusnya lebih tepat:


Elvira juga tak malu-malu mengungkapkan perasaannya tentang Abraham 



Entah memang pengetahuan bahasa Indonesia jurnalisnya memang masih kurang atau memang kata tersebut sengaja dipilih demi menarik perhatian pembaca (kalau di dunia TV lebih dikenal dengan rating, di dunia maya lebih dikenal istilah traffic, menarik pengunjung sebanyak mungkin).

Kemudian penggunaan kata "Ungkapkan Perasaannya" berkonotasi Elvira menyatakan cintanya. Menurut penulis, lebih pas jika "Kemukakan Pendapatnya."

Kalimat yang dibuat seolah Elvira Devinamira mengungkapkan (perasaan cinta) demi memberi kesan bahwa antara Abraham Samad dan Elvira Devinamira memang ada hubungan khusus.

Lalu ditutup lagi dengan kalimat:

Kalian setuju dengan ungkapan Elvira jika Abraham adalah sosok pria yang jujur dan tegas?

Menurut penulis, judulnya lebih tepat jika ditulis:

Elvira Devinamira Kemukakan Pendapatnya Tentang Abraham Samad


Coba Anda baca juga komentar banyak pembaca di situs tersebut yang tidak setuju dengan penulisan judul berita yang tidak sesuai dengan isi. 


Baca juga: Cut Tari Diminta Suaminya Pergi dari Rumah

Terima Kasih Hacker...

'Digetok' Penjual iPhone 6, Pria Menangis Sesenggukan

Dream - Seorang turis asal Vietnam, Pham Van Thoai, mengalami pengalaman tak mengenakkan saat membeli iPhone 6 di toko Mobile Air, Sim Lim Square, Singapura.
Di toko itu, Pham membeli iPhone 6 yang dibanderol US$ 950 (Rp 11,5 juta). Setelah bertransaksi dan akan meninggalkan toko, Pham diminta membayar biaya tambahan sebesar US$ 1.500 (Rp 18 juta) untuk biaya garansi.

Tentu saja Pham kaget dan lemas. Saat membeli iPhone, Pham rupanua diminta untuk menandatangani perjanjian. Namun Pham tidak meneliti isinya karena bahasa Inggrisnya minim.

Pham diberitahu jika tidak membayar biaya garansi, dia tidak boleh membawa iPhone yang sudah dibelinya. Mendengar itu, Pham memohon sambil berlutut untuk mengembalikan saja uangnya, tapi para pegawai Mobile Air malah menertawakannya. (Ism)

Sumber: Dream


Baca komentar Zara Kuna:

Untuk memperbesar tampilan, silakan klik pada gambar



Catatan:
Setiap kali mendengar kata hacker, yang terlintas di benak penulis adalah "orang jahat" yang suka mengganggu (meretas aneka situs di internet demi mencari keuntungan). Tapi ketika baca komentar Zara Kuna, penulis berterima kasih jika kemampuan hacker itu digunakan untuk membuat jera pemilik toko yang ingin menipu konsumennya. Sebenarnya banyak kebajikan yang bisa dilakukan dengan kemampuan yang Anda miliki (apa pun kemampuan yang Anda miliki). 

Menurut teman penulis yang lama bekerja di Singapura, hati-hati bila berbelanja di Sim Lim Square, Singapura (barang palsu dan harga yang tinggi bagi yang tidak tahu harga pasaran, tertipu).

Kemudian yang melakukan itu (memasang info tentang pemilik toko) sekaligus menggalang dana adalah Gabriel Kang seorang pekerja lokal bagian IT di start-up company) bukan hacker. Dana yang terkumpul sampai 16.000 SGD yang kemudian dibelikan sebuah iPhone 64Gb + oleh-oleh berupa makanan dan dikirim ke korban penipuan di Vietnam. Hebatnya lagi, korban mau hanya menerima oleh-oleh dan menolak iPhone-nya.

Dua teladan yang kita lihat: Gabriel Kang yang peduli dan Pham Van Thoai yang berprinsip.
abcs