Anak Kecil Masih-lah Bisa Dipercaya

"Siapa yang belum dapat permen?" kata seorang anak SD pada teman-temannya. "Yang kemarin belum dapat permen, hari ini saya bawa lagi. Yang belum dapat saja ya? Kalau sudah, jangan minta lagi, biar semua dapat bagian" lanjutnya. Beberapa temannya menunjuk dan ia membagikan permen-nya.

Penulis hanya tertegun melihat kejadian itu. Anak-anak SD tersebut (mungkin sekitar kelas 2-3 SD) merasa percaya begitu saja kepada pengakuan teman-temannya. Tidak perlu penegasan dengan bertanya sekali lagi atau bilang "Berani sumpah?" atau "Demi Tuhan..."

Indahnya masa kecil, masih polos. Sesama teman masih bisa saling percaya, tidak perlu pakai sumpah atau hitam di atas putih. Ucapan bisa dijadikan pegangan, mereka dapat dipercaya (jujur => yang diucapkan sesuai dengan perbuatan = menepati janjinya).

Bagaimana jika sudah dewasa? Anda lihat saja ucapan Anas Urbaningrum yang siap digantung di Monas atau Akil Mochtar yang mengusulkan potong jari untuk koruptor. Diucapkan di hadapan publik, banyak yang jadi saksi, tidak ada yang memaksa (kesadaran sendiri), tapi tidak melaksanakannya.
0 Responses

Posting Komentar

abcs