Fitra Serang Jokowi, Rakyat Makin Cerdas






Uchok Sky Khadafy dari Fitra (Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran) mengeluarkan pernyataan tentang uang operasional dan blusukan Jokowi. Untuk jelasnya apa saja yang dikatakan, bisa Anda lihat dan dengar dari video di atas ini (juga berita-berita lain di internet, klik saja: Fitra Serang Jokowi).



Sekarang saksikan video apa penjelasan Ahok tentang tuduhan Fitra (video di bawah ini). 








Sebenarnya memprihatinkan melihat pasangan Jokowi-Ahok yang bekerja dengan jujur (setidaknya sampai saat ini tidak ada tuduhan korupsi yang terbukti), kok begitu banyak yang menyerangnya. Padahal kalau mau bongkar kasus korupsi, di luar sana sangat banyak sekali kasus korupsi yang bisa diungkap.  

Tapi apa pun itu, jika pengungkapan keburukan Jokowi-Ahok tidak dilengkapi data yang valid dan hanya berdasarkan rasa tidak suka apalagi atas pesanan, rakyat bisa menilai. Jika Anda baca sebagian besar pemberitaan tentang Jokowi-Ahok di internet, pada kolom komentar, sebagian besar membela Jokowi-Ahok. Demikian pula pada komentar di video YouTube, dan yang Like video Jokowi-Ahok jumlahnya jauh lebih banyak daripada yang Dislike

Mungkin yang tidak suka akan membantah fakta ini. Ah... itu bisa-bisanya pengguna internet saja atau hal lain. Silakan saja, sah-sah saja kok...

Satu hal yang menarik untuk disimak dari berbagai serangan ke Jokowi-Ahok, simpati rakyat makin besar kepada pasangan ini. Makin diserang, makin cemerlang. Makin diserang, rakyat makin cerdas karena lewat penuturan Ahok, banyak fakta terungkap.

  1. Mengapa hanya Jokowi-Ahok yang diserang?
  2. Rakyat jadi tahu bahwa tidak banyak (atau tidak ada?) pemimpin provinsi lain yang berani setransparan mereka soal keuangan. Menampilkan laporan penggunaan anggaran di situs resmi mereka. Ayo mampir ke (klik saja): Pemprov DKI
  3. Mengunggah video-video kerja mereka ke YouTube (provinsi lain boleh meniru hal baik ini) agar rakyat makin percaya dengan kerja dan kejujuran pemimpinnya. Kalau perlu, video rekaman CCTV sidang anggota dewan juga diunggah ke YouTube (untuk melihat mana yang serius, mana yang hanya main ponsel, baca koran, tidur, ngobrol, bahkan pernah ada yang tertangkap kamera membuka situs porno).
  4. Rakyat jadi tahu ternyata banyak pejabat (gubernur, menteri, utusan khusus presiden,...) juga punya dana operasional namun laporan penggunaannya tidak dipublikasikan.
  5. Pejabat BUMN bisa dapat bonus yang sangat besar (ini bukan fakta negatif). Sama seperti kata Ahok, "Kalau mau punya dana operasional sangat besar, jadi gubernur dong..." Begitu juga soal dana operasional, ingin dana operasional makin besar agar semakin banyak rakyat yang bisa dibantu dan sejahtera, peluang mewujudkan Jakarta Baru lebih baik, kerja dong (tingkatkan PAD = Pendapatan Asli Daerah) sehingga angka yang dikalikan dengan 0,15 lebih besar sehingga dana operasional jadi lebih besar. Tapi harus diingat, dana itu bukan untuk masuk kantong sendiri.
  6. Rakyat tahu, tidak banyak (atau tidak ada?) pejabat yang berani menantang untuk diperiksa dinas pajak dan KPK tentang penghasilan dan harta kekayaan mereka.
  7. Rakyat juga makin jelas, mengapa Fitra justru menyerang Jokowi-Ahok dan bukan menyerang yang lain? Ada apa semua ini???

Ahok sudah membantah dengan penjelasan terperinci, sekarang kita tinggal menunggu gebrakan Fitra dalam menjawab tantangan Ahok: Beranikah Fitra mengungkap ke mana saja penggunaan dana operasional pada gubernur lain atau menteri dan mempublikasikannya???
0 Responses

Posting Komentar

abcs