Syair Gending Sriwijaya: Asrama atau Asmara?

Pernah ketika mendengar syair lagu Gending Sriwijaya, penulis jadi bingung, mana yang benar? Apakah kata "asrama" atau "asmara"? Keduanya pernah penulis dengar, baik dinyanyikan dengan kata "asrama" maupun "asmara." Berikut syair lagu Gending Sriwijaya (sumber: Cece Rani):  


Di kala ku merindukan keluhuran dahulu kala
Kutembangkan nyanyian lagu Gending Sriwijaya
Dalam seni kunikmati lagi zaman bahagia
Kuciptakan kembali dari kandungan Sang Maha Kala
Sriwijaya dengan Asrama Agung Sang Maha Guru
Tutur sabda Dharmapala Sakya Khirti Dharma Khirti
Berkumandang dari puncaknya Siguntang Maha Meru
Menaburkan tuntunan suci Gautama Buddha sakti.


Borobudur candi pusaka zaman Sriwijaya
Saksi luhur berdiri teguh kokoh sepanjang masa
Memahsyurkan Indonesia di benua Asia
Melambangkan keagungan sejarah Nusa dan Bangsa
Taman Sari berjenjangkan emas perlak Sri Kesitra
Dengan kalam pualam bagai di Sorga Indralaya
Taman puji keturunan Maharaja Syailendra
Mendengarkan iramanya lagu Gending Sriwijaya.

Penulis bertanya pada rekan Henry Gunawan Chandra, mana sih yang benar? Menurut penulis, sepertinya lebih pas "asrama" (pemondokan orang-orang yang belajar di Sriwijaya). Karena pemuka agama Buddha tidaklah menikah, kok ada cerita "asmara"?

Menurut Henry yang benar memang "asrama" yang berasal dari kata "ashram" (centre of meditation).


Penulis menemukan beberapa blog yang mencantumkan "asmara" dalam syairnya. Ini beberapa blog tersebut:
 
  1. D3 Pariwisata UNJ
  2. Jurnal AP
  3. Ovic Articles



Berikut gambarnya, untuk memperbesar tampilan silakan klik pada gambar.







0 Responses

Posting Komentar

abcs