Peristiwa yang Nyaris Merenggut Nyawa...

Anda pernah mengalami peristiwa yang membuat Anda nyaris meninggal dunia? Anda sudah begitu dekat dengan ajal? Tapi beruntung Anda masih selamat dan tetap hidup sampai sekarang.

Penulis pernah. Kalau teringat lagi peristiwa itu, merinding jadinya. Ini beberapa kejadian itu yang masih penulis ingat.

  1. Waktu masih SD. Penulis bermain bulutangkis bersama teman-teman. Satu sisi lapangan itu ada sedikit genangan air. Penulis dan adik tak mau dapat tempat yang becek. Akhirnya lawan main yang menempati tempat itu. Waktu main dia terpeleset lalu marah-marah. Terjadi percekcokan. Akhirnya kami ngacir pulang, dan teman yang terjatuh itu melempar batu ke arah kami. Ukuran batu sekitar setengah dari kepala kami. Batu itu nyaris mengenai kami, lalu menghantam tiang listrik dan mengeluarkan suara keras. Belasan tahun kemudian penulis dapat kabar, dia yang melempar batu ke arah kami sudah meninggal (minggat dari rumah dan meninggal karena berkelahi dengan anak jalanan). Anak ini memang terkenal nakal.
  2. Waktu KKN (Kuliah Kerja Nyata). Kami (cowok-cowok) berenang dari tepi sungai ke tengah sungai. Bagian tengah sungai tanahnya memang lebih tinggi sehingga bila sampai di tengah sungai kami bisa duduk-duduk. Sedikit lagi mencapai tengah, penulis kehabisan tenaga. Penulis terbawa arus sungai, untunglah rekan penulis segera mendorong perahu ke arah penulis sehingga penulis bisa berpegangan pada perahu. Wah... nyaris saja mati!
  3. Waktu berboncengan motor dengan saudara sepupu penulis. Kejadiannya di daerah Grogol sekitar depan Untar (Universitas Tarumanegara). Penulis duduk di belakang, dan dari arah belakang ditabrak mobil Jeep. Suaranya tabrakan cukup keras. Tangan penulis yang saat itu berpegangan pada besi di sisi tempat duduk, terluka. Lampu belakang motor pecah. Tapi kami semua selamat, cuma shock. Waktu mendengar bunyi tabrakan itu, sekilas yang di pikiran "Wah... mati saya..."

Perjalanan Hidup dan Lagu

Musik (lagu) tidak terpisahkan dalam kehidupan ini (tentu saja termasuk penulis). Waktu menulis posting ini penulis sambil mendengarkan lagu. Dunia akan sepi tanpa musik.

Banyak sekali lagu yang sudah tercipta, banyak juga yang enak didengar (melodi maupun syair-nya yang indah untuk dinikmati). Tapi dari jutaan lagu, mungkin hanya beberapa puluh lagu yang sangat berkesan di hati kita.

Mengawali posting baru dengan Labels "Tempo Doeloe" kali ini penulis akan mencoba mengingat kemudian mencatat lagu-lagu apa saja yang mengisi kehidupan penulis dari kecil sampai sekarang ini. Lucunya, bukan hanya lagu pop saja yang mewarnai perjalanan hidup penulis. Juga ada 3 lagu dangdut! Lagu dangdut adalah hidangan sehari-hari saat kami ber-KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa Modong, kecamatan perwakilan Tanah Abang.

Lagu disusun berdasarkan kenangan (dari kecil sampai dewasa), atau kenangan terhadap teman, urutan judul lagu disusun berdasarkan abjad judul.


Judul lagu diusahan menjadi links menuju lagu tersebut di YouTube. Jika ingin mendengar lagu tersebut, tinggal klik saja judul lagunya. 


Masa Kecil:
Tak tahu mengapa lagu-lagu orang dewasa ini masuk ke dalam daftar lagu-lagu yang berkesan di hati penulis. Tak ada kisah di balik lagu ini, mungkin karena seringnya lagu ini diputar saat itu. Mungkinkah yang dinyanyikan Emilia Contessa (Di lembah yang berlumpur dan bernoda, di sanalah kini aku berada,...), Malam yang Dingin (Di malam, di malam yang dingin dan sesunyi ini,...) yang dinyanyikan Emilia Contessa. Ada lagu barat, How Can I Tell Her-nya Lobo (...How can I tell her about your, girl please tell me what to do,...)


SMA:
Jimmy dan Intan (Uci Bing Slamet & Harry van Houten) -> Yana Maggie Chang, Ming Thien Huei Ken Hao (xxx) -> Hau Nan Chiang,



Kuliah:
Lagu
Untukmu, Tito Sumarsono (Kupersembahkan lagu ini, sbagai tanda cinta kasihku,...). Lagu ini punya kenangan tersendiri karena sering dinyanyikan, waktu itu penulis menjadi panitia Opspek (Orientasi Program Studi & Pengenalan Kampus).


Kuliah Kerja Nyata (KKN):
Listrik belum masuk ke desa Modong, tempat kami ber-KKN. Hiburan kami hanya menonton TV yang hitam putih di rumah sekdes dan nonton pertunjukan dangdut. Malah kami sering diminta untuk tampil dan menyumbangkan suara. Lagunya? pasti dangdut! Tiga lagu ini yang sedang ngetop atau paling sering dinyanyikan saat itu:
Aduh Buyung Manis, penyanyi: Manja Group (Aduh buyung mengapa lupa padaku, selama engkau dirantau, kutunggu-tunggu dirimu,...), Perawan & Bujang, penyanyi: Anti Laricci (... Segantang dua gantang, bunga dan kumbang, kalau perawan dan bujang cinta dan sayang,...) serta, Takdir, penyanyi: Nais Larasati, Dayu AG & Caryati (... kau putuskan tali perkawinan kita, kini diriku… menjadi janda, kini dirimu telah berdua lagi, kini diriku… jadi merana...).


Kerja di Palembang:Indonesia: Setulus Hatimu, Semurni Cintamu (Arie Kosmiran),


Barat: Delilah
(Tom Jones) -> Kak Erwin, Devoted to You (Everly Brothers), Oh Carol (Neil Sedaka), Windmill (Helloween) -> Ika,


Ingat Diskotik:
Hero (Mariah Carrey),
25 Minutes (Michael Learn to Rock), The Actor (Michael Learn to Rock),

Kerja di Jakarta:Titik Noda (D'lloyd) -> Andy Permana/ Abun, Walau Sekejab (Arie Wibowo) -> Nining, 


Waktu pertama datang ke Bandung:
Selalu Untuk Selamanya (Fatur), Unbreak My Heart (Toni Braxton)





Kenangan pada seorang:
  1. AADC (Melly Goeslow), Feeling (Julio Iglesias), When I Need You (Julio Iglesias) -> Celline
  2. Dinda di Mana (Katon Bagaskara), Kunanti (Arwana), Melati dari Jayagiri (Bimbo atau Iwan Abdurrahman), Mungkinkah (Stinky), Se Fou Cen Te Ai Wo (Chang Ie Sen), Terlanjur Sayang (Memes), Tirai (Nur Afni Octavia) -> Xie En Chim
  3. Forever Young (Alphaville) -> Zakir (teman SMA)
  4. Kasih (Ismi Azis & Indra Lesmana) -> Nie Sang Fang
  5. Leaving on a Jet Plane (Chantal Kreviazuk) -> Ci Yenny (waktu ditraktir Ci Yenny ke diskotek di Grand Aquila Hotel, Bandung, waktu itu yang nyanyiin lagu ini homeband di sana dengan nama band: Plangie)

Lagu yang disukai pribadi: intrumentalia saxophone oleh Kenny G
. (terutama: Dying Young), intrumentalia karya Kitaro (salah satunya Silk Road), instrumentalia Zampoñas (Zamponyas) dan Quenas (Kenas) oleh Pacha "Chalwanka" Wilmer {contohnya: Everything I Do (I Do It For You)}.

Judul-judul lagu masih terus akan bertambah (sedang diingat-ingat).
..

Laman Tidak Ditemukan. Apa Maksudnya?

Mungkin Anda pernah klik links lalu Anda dibawa ke halaman yang Anda inginkan, tapi tampilannya seperti di bawah ini: (klik pada gambar untuk memperbesar)

Penulis sering mengalami hal tersebut. Itu artinya posting yang Anda cari di blog tersebut sudah tidak ada. Ini bisa berarti posting tersebut sudah dihapus atau bisa juga tidak dihapus tapi disimpan pemilik blog dalam bentuk draft (tidak bisa dilihat oleh pengunjung blog).

Penulis beberapa kali melakukan hal ini. Posting yang ada tak sengaja dihapus, kemudian buat posting baru dengan isi sama. Tentu saja links-nya (links pertama yang terlanjur dicatat orang lain), sudah tidak berlaku lagi.

Atau terkadang penulis merasa tidak cocok dengan judul posting-nya, maka penulis hapus posting tersebut, lalu buat posting baru. Hal ini juga berakibat, links lama tidak berlaku lagi (tidak ada).

Kalau Anda mengalami hal seperti itu, coba Anda masuk ke blog tersebut (mungkin saja posting yang Anda cari ada, tapi karena pemilik blog ganti judul posting, maka links-nya berubah). Cara masuk ke blog tersebut? Lihat tulisan alamat links di address browser.

Misalkan links tadi beralamat: http://rekor.blogspot.com/2008/05/kok-tidak-ada-sih.htm Maka hapus saja karakter setelah .com sehingga tersisa http://rekor.blogspot.com lalu tekan Enter. Maka Anda akan dibawa ke halaman utama blog tersebut.

Atau bisa juga Anda tinggal klik tulisan berwarna biru: (dalam hal ini: HFJ Blog) dari kalimat tertera di gambar di atas (atau yang penulis copy ke bawah ini):

Maaf, laman yang sedang Anda cari dalam blog HFJ Blog tidak ada.

Atau bisa juga Anda klik tulisan: Ke beranda blog di sudut kanan bawah.

Maka Anda akan dibawa ke halaman utama blog tersebut. Silakan cari posting yang Anda inginkan.

Jangan Kecewakan Saya

Dulu, waktu merenovasi rumah keluarga, kami menggunakan jasa tukang yang sudah kami kenal baik. Dulunya hanya penulis percaya untuk hal ringan, membenahi genteng bocor, mengecat tembok, dan hal kecil lainnya. Dari ceritanya yang sangat meyakinkan, akhirnya kami percayakan renovasi kecil-kecilan kepadanya.

Tapi kepercayaan kami harus berakhir dengan kekecewaan. Mutu yang dihasilkan jauh dari yang diharapkan. 

Kemampuannya jauh dari yang diceritakan. Dari mulai pembelian bahan baku. Pasir yang dibeli diantar pada malam hari agar kami tidak jelas bagaimana kualitasnya. Lebih mirip tanah daripada pasir. 

Waktu kerja jauh lebih lama daripada yang diperkirakan karena "membangun" hal sederhana pun jadi harus diulang beberapa kali (habis waktu dan bahan). Pembelian bahan baku lain? Ternyata diarahkan ke toko yang memberi banyak tips kepadanya daripada toko langganan kami yang sebenarnya lebih murah. Semula penulis percaya, ikut saja sarannya. Tetapi saat penulis bertransaksi, terang-terangan si pemilik toko memberikan uang tips kepadanya. Tentu saja uang tips ini dibebankan ke harga beli bahan bangunan yang penulis beli.

Hasil renovasi mengecewakan dan berkali-kali kami harus merenovasi lagi. Bangunan yang dihasilkan tidak bagus: tembok retak-retak, bentuk bangunan tidak simetris, pemasangan ubin tidak rata, tembok miring, dan lain-lain. Selain menghabiskan biaya yang besar, juga merepotkan kami karena perbaikan harus dilakukan berkali-kali. 

Penulis hanya memberikan 1 kali kesempatan. Sekali mengecewakan, jangan harap ada orderan untuk kedua kalinya.  Jangankan untuk renovasi, mengecat pun tidak akan dipercaya lagi. Cukup 1 kali.

 

Untuk Apa Tukaran Links???

Di banyak blog tertulis ajakan: Tukaran Links. Pasti ada yang berpikir, untuk apa? Apa untungnya tukaran links?
Penulis bukanlah pakar blog, hanya blogger pemula. Jadi tidak bisa menjelaskan secara teknis dan ilmiah apa saja keuntungan tukaran links. Penulis hanya coba memberi gambaran sederhana dari dunia nyata tentang tukaran links ini.
Blog kita ibarat sebuah rumah. Kita tentu senang kalau blog (rumah) kita mendapat kunjungan dari teman (termasuk yang belum kita kenal). Kita buat blog ‘kan memang buat dibaca orang? Kalau tidak ingin dibaca orang, tentu kita tulis saja di diary lalu simpan di lemari (bukan di media online seperti blog). Makin banyak tamu yang berkunjung, kita makin suka. Mengapa? Ya makin populer dong. Kita juga bisa mendapat: komentar, saran, dan kritik. Juga pujian dan ucapan terima kasih kalau tulisan kita menarik dan bermanfaat.
Apa usaha yang kita lakukan agar blog kita ramai dikunjungi? Biasanya kita beritahu teman via SMS, email, atau waktu chatting.
Tukaran links kurang lebih seperti itu, untuk mengenalkan alamat blog kita. Kita berikan sedikit ruang di sisi kiri atau kanan blog kita. Kita pasang links (alamat blog orang lain), lalu orang itu juga memasang alamat blog kita di blog-nya. Saling mempromosikan, saling menguntungkan. Simbiosis mutualisme. Adil ‘kan?
Tukaran links itu ibarat iklan. Kita iklankan alamat links orang lain di blog kita, orang tersebut iklankan alamat blog kita di blog-nya. Barter, tanpa harus bayar.
Anda tertarik? Kalau ya, silakan copy tulisan (script) di sisi kanan blog ini (di bawah tulisan "Tukaran Links"). Atau lebih mudah, tinggal klik tulisan “Highlight All” lalu Control C, taruh di side bar blog Anda. Kalau sudah, silakan kirim email ke penulis: hfj1105@yahoo.com. Nanti penulis juga akan pasang links ke blog Anda di blog ini.
Tunggu apa lagi? Ayo copy links di sisi kanan ini lalu pasang di blog Anda. Setelah terima email Anda, penulis akan pasang links blog Anda di "Links Sahabat."

abcs