Percayakah Anda Ini Huruf Mandarin Paling Susah di Dunia???

Kalau ada yang tanya, bahasa apa yang paling sulit dipelajari? Jawaban penulis adalah bahasa Mandarin/ Tionghua!

Jangan berpikir penulis ahli bahasa (menguasai banyak bahasa atau setidaknya pernah belajar banyak bahasa). Penulis hanya menguasai bahasa Indonesia.

Dulu waktu kecil pernah diajari bahasa Tionghua (belajar menulis huruf Tionghua). Rasanya susah sekali. Satu kata satu huruf, jadi ada ribuan huruf yang harus dipelajari. Kalau bahasa Indonesia (bahasa Inggris atau bahasa lain yang menggunakan abjad a-z) hanya 26 huruf, ada kata baru tinggal merangkainya dari ke-26 huruf tadi.

Belum lagi cara penulisannya. Dalam huruf Tionghua ada aturan yang harus dipatuhi, harus mulai dari mana dulu (atas ke bawah dan dari kiri ke kanan). Kalau salah, tulisannya jadi "kurang sedap" dipandang. Terlebih menulisnya pakai kuas, pasti ketahuan kalau salah menuliskannya. Belum lagi soal pengucapan. Banyak sekali homofon (satu suara tapi beda tulisan). Kalau dalam bahasa Indonesia seperti kata sangsi (ragu-ragu) dan sanksi (hukuman). Jadi tulisannya beda, bunyinya mirip (kalau tak salah ingat, ada 5 nada dalam bahasa Tionghua).

Penulis pernah diminta menyebutkan kalimat: Mama marah (pada) kuda. Ketiga kata tadi (mama, marah, kuda) sama-sama berbunyi "ma" tapi berbeda nada. Bingung 'kan?


媽媽 罵 馬
mā​ma​ mà​ mǎ​


Dalam huruf Tionghua, ada huruf yang hanya 1 goresan saja (misal kata: yī​ = satu), 2 goresan (rén​ = orang), 3 goresan (xiǎo​ = kecil), dan seterusnya.

一 baca: yī​ artinya satu (1)

人 baca: rén​ artinya orang

小 baca: xiǎo​ artinya kecil

Berapa goresan yang terbanyak? Penulis berpikir belasan goresan. Itu pun sudah sulit sekali menghafalnya. Tahukah Anda berapa goresan terbanyak untuk sebuah huruf Tionghua? Tulisan ini terinspirasi setelah ngobrol-ngobrol dengan Sisil Laoshi (guru bahasa Mandarin tempat putra penulis bersekolah). Penulis bongkar arsip-arsip lama. Akhirnya penulis menemukan jawabannya di milis everydaymandarin. Ternyata ada 57 goresan! Biar tidak salah menuliskan tentang ini, penulis copy saja tulisan tentang ini dari milis everydaymandarin.


Gambar pertama adalah salah satu huruf Mandarin (Hanzi) yang tersusah yang pernah ada di muka bumi. Susah di sini maksudnya goresan 1 hurufnya sangat rumit dan banyak (ada 57 goresan). Lihat saja sudah 'merinding' deh! :p

Huruf ini berbunyi "Biang", nada ke-2. Biang adalah nama mie yang populer di kota Xianyang, propinsi Shaanxi (China). Saya juga lampirkan foto toko (foto ke-2) dan mie Biang-Biang (Mandarin: Biang-Biang Mian) pada foto ke-3. Toko mie Biang-Biang juga ada di Beijing. Tapi, di Beijing, nama mereka berubah jadi mie Bang-Bang (Bang: Hebat). Karena banyak warga Beijing yang tidak bisa membaca huruf Biang.:p

Huruf Biang diakui sebagai salah satu huruf Mandarin yang paling ribet yang ada di jagat raya. Huruf Biang ini sudah pasti tidak ada di dalam komputer manapun di dunia. Bahkan di Kangxi Dictionary juga tidak ditemukan huruf ini.








Apa Sih... Asyiknya Menulis di Blog?

Menulis memang hobby yang mengasyikkan. Kegiatan ini berawal dari hobby korespondensi dengan banyak sahabat pena di masa sekolah (SD-SMA). Sahabat pena penulis ada di berbagai kota di Indonesia (dari Sabang, Medan, Padang, Muara Bungo, Kuala Tungkal, Jakarta, Bandung, Semarang, Denpasar, sampai Ujung Pandang) dan beberapa di luar negeri (dari Singapore, Kairo, sampai Eisenach - Jerman Timur).

Hobby ini berlanjut dengan mengirim tulisan ke media massa. Ketika tulisan dimuat, di situlah penulis mulai kecanduan menulis.

Kecanduan karena honor tulisan? Bukan! Bangga karena hasil karya penulis dianggap layak muat di media tersebut. Juga nama penulis lebih dikenal (di lingkungan terdekat, teman, guru/ dosen).

Seiring dengan perkembangan jaman, hadirlah blog yang merupakan wadah yang sangat pas untuk menuangkan ide. Sekarang, sebagian besar ide penulis tertuang ke blog. Sesekali masih menulis untuk media cetak intern, tapi lebih penulis lebih suka menulis di blog.

Mungkin banyak yang bertanya, apa sih asyiknya menulis di blog? Ehm... apa saja ya? Banyak. Banyak sekali keasyikannya.

Jangkauan Luas
Blog yang berbasis internet sangat luas jangkauannya. Kalau media cetak, jumlah pembacanya sangat terbatas (sebanyak media itu dicetak). Blog? Jumlah pembacanya bisa sangat banyak (sebanyak orang yang bisa mengakses internet).

Tidak terkendala oleh batasan tempat. Orang di kota yang sama, atau di benua lain pun bukan halangan jadi pembaca tulisan kita.

Bagaimana dengan bahasa? Juga tidak ada kendala bahasa. Dengan adanya fasilitas Google Translate, tulisan kita yang berbahasa Indonesia tetap bisa dinikmati orang lain sesuai bahasa yang dikuasainya. Tinggal klik, dalam hitungan detik semua artikel kita berubah bahasanya.


Mudah Di-Update
Tulisan yang salah ketik atau kurang lengkap, akan seperti itu selamanya di media cetak/ buku. Kecuali dicetak ulang setelah direvisi. Di blog? Dengan mudah kita ubah, kita tambah, atau bahkan kita hapus bila dirasa perlu.

Tulisan di blog jadi lebih uptodate sampai kapan pun karena bisa kita tambah dan kurangi.

Kemudahan Lain
Dalam blog, kita mudah menambahkan links untuk referensi (pembaca tinggal klik untuk melihatnya). Dengan tambahan links, tulisan yang kita buat pun jadi lebih bisa dipercaya. Pembaca bisa melihat langsung ke sumber yang kita kutip atau melihat data penunjang dari links yang kita berikan.

Dengan aneka fasilitas yang disediakan blog secara gratis, banyak lagi nilai lebih menulis di blog. Ada tempat pembaca berkomentar. Ini memudahkan kita berinteraksi dengan pembaca. Kita bisa mendapat komentar, saran, maupun kritik dari pembaca sekaligus kita bisa memberikan tanggapan balik.

Bagi penulis pemula atau yang sekedar iseng pun lebih asyik menulis di blog. Tidak perlu menunggu sekian lama tulisan kita di redaksi dan belum tentu dimuat. Di blog? Blog kita, ya sesuka kita. Begitu ada ide, langsung tulis dan terbitkan. Asyik 'kan?

Membaca sekian banyak keasyikan menulis di blog, tidakkah Anda tertarik? Ayo... jangan hanya jadi pembaca. Anda pun bisa mulai menulis di blog. Mumpung sekarang Anda sudah online, tunggu apa lagi?

Apakah Anda Melihat Tulisan Melayang???

Ini bukan tentang orang kreatif yang membuat kata-kata unik semacam Joger's (pabrik kata-kata asal Bali dengan kaos beraneka tulisan unik). Tapi saat menemukan tulisan ini di internet, penulis terkesima. Konsepnya sederhana, tapi memukau. Mata penulis berhasil ditipu tulisan ini.

Ini hanya bentuk lain rambu parkir. Biasanya Anda akan menemukan rambu bertulisan: PARKIR, KELUAR, NAIK, dan TURUN serta tanda panah penunjuk arah di areal parkir. Tulisan rancangan desainer ini memenangkan lomba desain rambu parkir. Silakan lihat foto di bawah ini.




Ya, semula penulis pun yakin tulisan "DOWN" itu melayang di udara. Anda bisa menabrak tulisan ini bila saat Anda melintas, tulisan ini tidak diangkat seperti halnya portal di pintu masuk tempat parkir.

Tapi ternyata mata kita salah dan tertipu tulisan ini. Ini hanya tulisan biasa dengan cat, hanya saja tulisan ini tidak hanya dibuat di dinding tapi juga di lantai (jalan). Kalau Anda berada pada posisi yang tepat, Anda melihat rambu yang menunjukkan "TURUN" (turun ke lantai parkir bawah), seolah melihat melayang di udara.

Anda masih kurang percaya? Silakan lihat foto di bawah ini.



Tulisan "DOWN" tadi dilihat dari sudut yang berbeda.

Dari sudut satu ini, Anda perhatikan jalanan dari huruf N menuju ke huruf D menurun (menuju lantai parkir di bawahnya). Jadi tulisan ini dibuat di dinding dan lantai jadi satu kesatuan. Keren 'kan?

Ada-ada saja pikiran kreatif seorang seniman...
Semoga setelah membaca posting dalam Labels "Berpikir Kreatif" Anda juga tertular virus kreatif atau setidaknya Anda jadi terinspirasi.


Karya Kreatif Para Desainer

Dalam posting sebelumnya "Kreatif dalam Bermain Kata" penulis menyoroti kalimat yang dipakai suatu perusahaan atau produk. Sekarang penulis mengamati logo perusahaan atau logo produk. Banyak logo yang bagus, tapi ada beberapa yang menurut penulis luar biasa. Yang muncul di benak penulis: Kok bisa ya?

Inilah beberapa logo yang menarik perhatian penulis (disusun berdasarkan urutan abjad):




Penulis suka sekali dengan logo Formula 1 ini. Desainer-nya bisa menemukan angka 1 (warna putih) yang pas sekali menyatu dengan huruf F (warna hitam). Garis-garis merah di sisi kanan angka 1 jelas menunjukkan gerakan yang sangat cepat (ngebut)-nya mobil balap formula 1. Keren banget!



Logo Satu Indonesia

Logo dari website (anak perusahaan) Astra ini, menurut penulis sangat bagus. Nama website-nya satu-indonesia, dan logo ini jelas menggambarkannya. Kata "satu" jelas tertulis di sana. Warna tulisannya merah berada di kain putih bendera kita (merah putih). Selain itu, kata Indonesia ditulis dengan huruf awal yang diganti angka dengan angka satu (1) sehingga jadi "1ndonesia." Lalu, tak pernah terpikir, ternyata tepat di tengah nama negara kita "Indonesia" terselip kata "One" dalam bahasa Inggris yang berarti satu. Memang sudah seharusnya negara yang terdiri dari ribuan pulau ini tetap bersatu. Bersatu dalam NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Masih ditambah lagi, ternyata kata "Satu" itu bukan hanya berarti angka 1, tapi juga singkatan "Semangat Astra Terpadu Untuk" Indonesia. Wow... keren!

Kreatif dalam Bermain Kata

Penulis sering memperhatikan kalimat yang dipakai dalam sebuah produk. Entah apa istilahnya dalam dunia periklanan (motto, semboyan, tagline atau apalah...). Misalnya seperti ini: Teh Botol Sosro: "Asli dari Sang Ahli."

Penulis senang memperhatikan kalimat-kalimat seperti itu. Banyak kalimat-kalimat bagus yang penulis temukan. Kok bisa ya mereka menemukan kalimat yang bagus seperti itu?

Tidak mudah mendapatkan kalimat-kalimat singkat, bagus, enak didengar dan mudah diingat masyarakat. Yang pada akhirnya melekat di benak konsumen dan tanpa sadar produk inilah yang jadi pilihan waktu akan membeli.

Dalam menulis, sebenarnya penulis "ogah" menuliskan nama produk. Untuk apa? Penulis tidak dibayar kok. Tapi karena menulis tentang hal ini, mau tak mau penulis terpaksa menyebutkan mereknya. Tapi semua itu semata-mata hanya untuk kelengkapan data tulisan ini.

Ini beberapa kalimat iklan produk yang menurut penulis bagus. Urutan berdasarkan susunan abjad nama/ merek produk.

  1. Dancow: Aku Dan Kau Suka Dancow
  2. D'Cost: Mutu Bintang 5, Harga Kaki 5
  3. Eski (permen, kalau tak salah): Pedasnya Pas, Sedapkan Napas
  4. Sosro: Asli dari Sang Ahli
  5. Pegadaian: Mengatasi Masalah Tanpa Masalah
  6. Philips: Terus Terang Philips Terang Terus
  7. PLN (layanan konsumen di nomor 123): Top Tanpa Tip dan Tuntas Tanpa Tatap (sama-sama 3T)


Kalimat-kalimat ini ada yang seperti pantun (berakhiran sama: asli dan ahli), ada yang permainan huruf pembentuk kata (pedas dan sedap), ada yang membalikkan kata (terus terang jadi terang terus), dan lainnya.

Sekali lagi, tidak mudah mencari kalimat seperti itu. Tapi mudah-mudahan contoh yang penulis berikan bisa menginspirasi Anda yang sedang mencari ide kalimat yang bagus untuk produk atau perusahaan Anda.

Kalau sudah coba tapi tidak mendapatkan kalimat yang bagus? Penulis ada tips. Pakai saja kata "nya" pada tengah kalimat (sebelum tanda koma), dan akhir kalimat. Kalimat seperti inilah yang paling sering penulis temukan. Mudah sekali membuatnya untuk produk apa pun.

Misal Anda menjual mie. Tinggal sebut apa yang akan Anda tonjolkan. Rasanya enak dan harga murah/ terjangkau?

Misalkan nama produk mie Anda: Mie Cap Jempol. Kalimatnya bisa seperti ini:
"Enak mie-nya, murah harganya."

Anda tukang jahit yang kerjanya cepat dan rapi?
"Cepat selesainya, rapi jahitannya."

Anda jualan bakso:
"Sedap baksonya, terjangkau harganya."

Mudah 'kan? Tapi maksud tulisan ini adalah menebar virus kreatif. Mengajak Anda berpikir kreatif, cari sendiri kalimat yang bagus. Kalau tidak dapat juga, barulah pakai kata ajaib tadi, yakni akhiran "nya."

Kalau mau dibuat kalimat untuk posting dalam labels "Berpikir Kreatif" ini, apa kalimat yang bagus? Penulis cari, dan langsung dapat:

"Berpikir Kreatif, Hasil Positif"

Keren 'kan? Jangan buru-buru menyerah lalu pakai "Kreatif Isinya, Positif Hasilnya" atau "Bagus Tulisannya, Bermanfaat Isinya." Mengapa? Karena yang seperti itu sudah sangat banyak di pasaran. Carilah yang berbeda dari yang lain sehingga produk Anda jadi lebih diingat.

Hanya Alih Bahasa, Bukan Pencipta Lagu

Ada banyak kenangan waktu mengantar sekaligus menunggui Dhika yang bersekolah di Play Group Kids Plus di Kopo Permai (yang kini tinggal kenangan karena Kids Plus sudah tutup). Melihat anak-anak dengan segala tingkah lakunya yang lucu. Melihat cara para guru yang membujuk anak yang ngambek atau "mogok" sekolah, dan lain-lain.

Juga melihat guru mengajar anak-anak menyanyi. Salah satu lagu yang diajarkan adalah "Two Hands" (benar tidak ya judulnya?). Begini syairnya:


I have two hands
The left and the right
Hold them up high
So clean and bright

Clap hand softly
One two three
Clean little hand
Are good to see

Lama menunggu terkadang membosankan. Untuk membunuh kebosanan, penulis iseng mengalihbahasakan lagu berbahasa Inggris tersebut (meski penulis sama sekali tak pandai berbahasa Inggris). Tapi untuk bahasa Inggris sederhana seperti pada lagu anak sih boleh dicoba.

Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia untuk lagu, ternyata tidaklah mudah. Mengapa? Karena bukan hanya menerjemahkan dengan tepat artinya, tapi hal ini dibatasi ketukan dalam lagu tersebut. Coba saja kata "One two three" yang seharusnya diterjemahkan "Satu dua tiga" tapi tak bisa. "One two three" hanya 3 ketukan sedangkan "Satu dua tiga" 6 ketukan. Susah waktu menyanyikannya (tak terkejar). Kecuali hanya berbeda 1 ketukan, masih bisa-lah dinyanyikan.

Jadi alih bahasa untuk lagu tidak selalu bisa menerjemahkan artinya karena keterbatasan ketukan ini. Kalau bisa menemukan kata yang pas (pas artinya dan juga pas ketukannya) tentu sangat bagus. Tapi kalau tidak, cari kata lain, meski tidak tepat, asal tidak melenceng jauh dari makna lagu aslinya saja.

Menulis artikel ini, penulis jadi teringat Surat Pembaca yang pernah penulis kirim media cetak (tabloid). Waktu itu lagi heboh lagu Indonesia yang nada/ melodinya sama persis dengan lagu asing, tapi di kaset diklaim sebagai ciptaannya (penulis lupa namanya). Padahal seharusnya tetap ditulis nama pencipta lagu aslinya dan ditulis lirik/ syair oleh .... Itu pun harus dengan seizin pencipta lagu.

Kalau sekedar mengganti (entah menerjemahkan atau hanya mengganti saja) syair/ lirik lagu bisa dikatakan pencipta lagu, anak kecil di sekitar kita tentu banyak yang bisa disebut sebagai pencipta lagu.

Kembali lagi ke lagu "Two Hands" yang di kertas penulis ganti judulnya "Dua Tangan" dan penulis serahkan ke Ibu Yanti, guru Kids Plus. Lagu dengan lirik bahasa Indonesia ini sempat juga diajarkan kepada murid Kids Plus, berbarengan dengan lagu berbahasa Inggrisnya. Dhika yang pertama penulis ajari lagu ini (sebelum kertas itu diberikan ke Bu Yanti) dengan cepat bisa menyanyikannya. Tak tahu apakah lagu ini masih diingat mantan murid Kids Plus.

Yang pasti, lagu bersyair bahasa Indonesia yang melodinya sama persis dengan lagu berbahasa Inggris tersebut, bukan ciptaan penulis. Penulis hanya alih bahasa, bukan pencipta lagu tersebut. Mau mengajarkan kepada anak Anda/ Ini liriknya...



Dua Tangan

Punya tangan
Kiri dan kanan
Angkat tinggi
Bersih berseri

Tepuk tangan
Tu wa ga
Tangan bersih
Indah sehat

Malaikat Kecil Itu Bernama Yu Yuan


Yu Yuan, si malaikat kecil semasa hidupnya
(saat dalam perawatan di rumah sakit)


Ini kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik, yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama 8 tahun. Satu kata terakhir yang ia tinggalkan adalah “Saya pernah datang dan saya sangat penurut.”

Anak ini ikhlas membagikan biaya pengobatan, padahal dana pengobatan sebesar $ 540.000 yang didapat dari perkumpulan orang Chinese seluruh dunia adalah untuk pengobatannya. Ia membagi dana tersebut menjadi 7 bagian, yang dibagikan kepada 7 anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian.

Begitu lahir ia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Ia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia (papa Yu Yuan) tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamarnya.

Pada tanggal 30 November 1996 (tanggal 20 bulan 10 Imlek), adalah saat dimana papanya menemukan bayi kecil tersebut di atas hamparan rumput, di sanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan bayi ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12.

Melihat bayi kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah. Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, “Saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan.” Kemudian papanya memberi bayi kecil itu nama: Yu Yuan.

Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang anak, tidak ada ASI (Air Susu Ibu) dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan sangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar, walaupun dari kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Di tengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh besar.

Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa, mulai dari umur 5 tahun, ia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci baju, memasak nasi dan memotong rumput. Setiap hal ia kerjakan dengan baik. Ia sadar ia berbeda dengan anak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, sedangkan ia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan ia dan papa yang saling menopang. Ia harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papanya menjadi sedih dan marah.

Pada saat ia masuk sekolah dasar, ia sendiri sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Ia tidak pernah mengecewakan papanya, ia pun sering bernyanyi untuk papanya. Setiap ada hal lucu yang terjadi di sekolahnya diceritakan kepada papanya. Kadang-kadang ia juga bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya.

Setiap kali melihat senyuman papanya, ia merasa puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia.

Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. Dengan berbagai cara tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut. Sehingga papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengerluarkan darah dan tidak mau berhenti. Di pahanya mulai bermunculan bintik-bintik merah. Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa.

Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri di kursi yang panjang dan menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak kemudian mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan.

Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar $ 300.000. Papanya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang ke sanak saudara dan teman. Dan ternyata, uang yang terkumpul sangatlah sedikit. Akhirnya papanya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli.

Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus. Dalam hati Yu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun mengalir di kala kata-kata belum sempat terlontar. “Papa saya ingin mati.” Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, “Kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati?” “Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini.”

Pada tanggal 18 Juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur 8 tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri.

Hari itu juga setelah pulang ke rumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu meminta 2 permohonan kepada papanya. Ia ingin memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada papanya: “Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya lihatlah foto ini.” Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya. Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corak bintik-bintik merah. Begitu mencoba, Yu Yuan tidak rela melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan kemudian memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin berjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya ia juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar.

Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du Wan Bao, Yu Yuan akan seperti selembar daun yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin.

Setelah mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang anak yg berumur 8 tahun mengatur pemakamannya sendiri dan akhirnya menyebar ke seluruh kota Rong Cheng.

Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai satu negara bahkan sampai ke seluruh dunia. Mereka mengirim email ke seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anak ini. Dunia yang damai ini menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang.

Hanya dalam waktu 10 hari, dari perkumpulan orang Chinese di dunia saja telah mengumpulkan $ 560.000. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang.

Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para dokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan.

Ada seorang teman di email bahkan menulis: “Yu Yuan anakku yang tercinta saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta.”

Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang sebelumnya telah melepaskan pengobatan dan menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan ia sangat menderita di dalam sebuah pintu kaca tempat ia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk diinfus.

Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter yang menangani Yu Yuan, Shii Min berkata, dalam perjalanan proses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat. Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu Yuan yang dari dari lahir sampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perermpuannya. Air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.

Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan
Shii Mama.” Pertama kali mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, “Anak yang baik.”

Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan via email.

Selama 2 bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang menerobos 9 pintu maut. Pernah mengalami pendarahan di pencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.

Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain. Fisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah.

Pada tanggal 20 Agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Chuan Yuan: “Tante kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya? tanya Yu Yuan kepada wartawan tersebut. Wartawan tersebut menjawab, karena mereka semua adalah orang yang baik hati.” Yu Yuan kemudia berkata, “Tante saya juga mau menjadi orang yang baik hati.” Wartawan itu pun menjawab, “Kamu memang orang yang baik. Orang baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik.” Dari bawah bantal tidurnya Yu Yuan mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Chuan Yuan.

“Tante ini adalah surat wasiat saya.”
Chuan Yuan kaget sekali membuka dan melihat surat tersebut (mungkin Yu Yuan mempunyai firasat atau merasa dirinya tak mungkin bisa disembuhkan). Ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalah seorang anak yang berumur 8 tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dan di atas ranjang menulis 3 halaman surat wasiat dan dibagi menjadi 6 bagian, dengan pembukaan, Tante Chuan Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal Tante Chuan Yuan. Dalam satu artikel itu nama Chuan Yuan muncul 7 kali dan masih ada 9 sebutan singkat tante wartawan.

Lewat surat wasiatnya itu Yu Yuan menyampaikan rasa terima kasih sekaligus mengucapkan selamat tinggal kepada semua orang yang telah sangat peduli dengan keadaannya. Kalimat terakhir dalam surat wasiat tersebut berbunyi, “Sampai jumpa Tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Sedikit dari dana pengobatan ini bisa disumbangkan untuk sekolah saya. Dan katakan kepada palang merah, setelah saya meninggal, sisa biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang-orang yang sakit seperti saya agar mereka lekas sembuh.”

Surat wasiat ini membuat Chuan Yuan tidak bisa menahan tangis, air mata membasahi pipinya.

“Saya pernah datang, saya sangat patuh,” itulah kata-kata terakhir yang keluar dari bibir Yu Yuan.

Pada tanggal 22 Agustus, karena pendarahan di pencernaan hampir 1 bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula-mulanya ia berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instan dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis. Semua orang ingin membantu meringankan penderitaannya. Tetapi tetap tidak bisa membantunya. Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan ini melihat malaikat kecil yang cantik, yang suci bagaikan air itu telah menutup mata untuk selamanya. Berita ini merupakan pukulan bagi banyak orang yang mengharapkan kesembuhan Yu Yuan.

Di kecamatan She Chuan, email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumpuk setinggi gunung. Ada seorang pemuda berkata dengan pelan “Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil di atas langit, kepakkanlah kedua sayapmu. Terbanglah…” demikian kata-kata dari pemuda tersebut.

Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis. Di depan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah
papa mama - papa mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia dan membagikan biaya pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa mama - papa mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan.

Di depan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Di atas batu nisannya tertulis, “Aku pernah datang dan aku sangat patuh” (30 Nov 1996 - 22 Agus 2005). Dan di belakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup Yu Yuan.

Dua kalimat terakhir adalah di saat dia masih hidup telah menerima kehangatan dari dunia. Beristirahatlah gadis kecilku, nirwana akan menjadi lebih ceria dengan adanya dirimu.

Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana $ 540.000 tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan itu adalah: Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.

Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis di raut wajah anak tersebut. “Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti sedang melihat kami dari atas sana. Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata “Aku pernah datang dan aku sangat patuh.”

Kesimpulan:
Demikianlah sebuah kisah yang sangat menggugah hati kita. Seorang anak kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi kematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan ketulusan serta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan respon yang luar biasa dari kalangan dunia. Walaupun hidup serba kekurangan, Yu Yuan bisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Inilah contoh yang seharusnya kita pun mampu melakukan hal yang sama, berbuat sesuatu yang bermakna bagi sesama, memberikan sedikit kehangatan dan perhatian kepada orang yang membutuhkan. Pribadi dan hati seperti inilah yang dinamakan pribadi seorang pengasih.


NB:
Tanpa mengubah makna kisah nyata ini, pemilik blog telah melakukan pengeditan agar lebih enak dibaca.


Kiriman email dari Suherjati

Kreasi Unik di Kantong Belanja

Ada-ada saja ide kreatif yang muncul. Kali ini penulis menampilkan ide kreatif para seniman yang dituangkan di kantong belanja. Semua keren-keren, kecuali gambar kakek yang gantung diri. Kasihan... Kok tega ya? Tidak jelas apakah si kakek itu lukisan atau foto asli. Kalaupun asli, siapa tahu, si kakek malah senang. Pertama jadi terkenal (fotonya ada di mana-mana), kedua tentu saja dapat uang karena dijadikan model.

Penulis hampir menyukai semua (terutama yang gambar pistol), cuma agak kurang suka dengan yang gambar kakek gantung diri tadi. Padahal bisa saja dikreasikan menjadi gambar lain (di ujung tali kantong digambar 1 toples berisi ikan atau sesisir pisang atau yang lain misalnya). Selain tidak tega, jadi serem kalau kantong belanjaan ini digantung di kamar. Tiap terbangun di tengah malam, kita melihat ada kakek gantung diri. Iiih... serem.

Selamat menikmati kreasi kreatif di bawah ini, semoga Anda tertular virus kreatif.


Karya Kreatif Seniman Jalanan

Anda mungkin sering melihat coretan (graffiti) di rambu lalu lintas, tembok jalanan, pintu ruko, dan fasilitas umum lainnya. Bagaimana pendapat Anda?

Menurut penulis, sebagian besar merusak pemandangan. Hanya gambar asal-asalan atau tulisan nama gank/ kelompok mereka. Tidak ada nilai seninya dan tak sedap dipandang. Mungkin karena yang mencoret kurang pintar menggambar? Mungkin saja. Kalau kurang pintar menggambar, sebaiknya coretlah dinding rumah Anda, jangan di fasilitas umum.

Di bawah ini penulis tampilkan beberapa coretan karya seniman jalanan atau boleh juga disebut karya seniman yang bisa dinikmati di jalanan (kayaknya sih... ini bukan di Indonesia). Di beberapa tempat di Bandung penulis pernah melihat mural (lukisan di dinding) karya anak-anak sekolah dan juga seniman yang memang mempercantik kota.

Mudah-mudahan foto-foto di bawah ini menginspirasi yang suka corat-coret untuk membuat karya kreatif yang sedap dipandang mata dan mempercantik kota.

Foto-foto di bawah ini lebih ditekankan pada kejelian pelukis melihat sesuatu dan menjadikannya bagian dari lukisan atau ide yang pas untuk sebuah gambar yang tepat. Seperti rumput liar di trotoar yang jadi pompom yang biasa dipakai cheerleaders, dan mulut terowongan yang dibuat jadi gambar mulut manusia yang "menelan" setiap mobil yang lewat, dan tutup saluran air yang selalu mengeluarkan uap panas dilukis jadi secangkir kopi panas. Kreatif ya?



Rumput di Trotoar Jadi Pompom


Terowongan Jadi Mulut


Penutup Lubang Saluran Air Jadi Secangkir Kopi Panas


Posting ini mirip dengan posting sebelumnya dengan judul: "Ide Kreatif: Manfaatkan yang Ada." Untuk membacanya, silakan klik: "Ide Kreatif: Manfaatkan yang Ada"


Ayo Ubah Gambar Latar Google-mu

Anda sering menggunakan Google sebagai mesin pencari? Kalau ya, Anda tentu tak asing dengan tampilan layar seperti ini.



Latar belakang layar Google ini hanya putih saja, tanpa gambar apa pun. Mungkin ada yang bosan dengan tampilan putih polos seperti ini? Kalau ya, jangan khawatir. Mbah Google sudah memikirkannya dan sekarang fasilitas untuk itu sudah ada.

Coba Anda perhatikan tulisan di sudut kiri bawah, ada tulisan: "Ganti Gambar Latar" atau "Masuk ke sistem untuk melihat gambar latar" (seperti yang terlihat pada foto di atas).

Kalau Anda buka situs Google dan latar belakangnya masih putih polos (artinya Anda belum meng-upload foto) maka tulisan yang muncul di sudut kiri bawah: "Ganti Gambar Latar"

Kalau Anda sudah meng-upload foto tapi Anda belum masuk ke accounts Google Anda (gmail.com) maka tulisan yang muncul: "Masuk ke sistem untuk melihat gambar latar."

Bagaimana cara untuk memasang foto pada latar belakang situs Google? OK, langsung saja nih petunjuknya.

Klik tulisan di sudut kiri bawah: "Ganti Gambar Latar" maka Anda akan dibawa ke email gmail Anda. Masukkan alamat email dan password gmail Anda lalu klik enter.

Anda akan dibawa kembali ke situs Google. Klik lagi tulisan di sudut kiri bawah: "Ganti Gambar Latar" maka Anda diminta meng-upload foto yang Anda inginkan (sama seperti saat Anda memasukkan attachments berupa foto ke email atau seperti memasukkan foto ke blog).

Silakan Anda pilih foto itu akan Anda ambil dari mana: Dari komputerku, Foto di Web Picassa, Galeri Publik, atau Pilihan Editor.

Kalau proses upload foto sudah selesai, silakan buka situs Google, maka Anda akan melihat foto yang Anda upload sebagai latar belakang dari situs Google Anda.

Hasilnya seperti di bawah ini (versi penulis):



Anda tertarik? Silakan coba. Tampilan latar belakang situs Google yang kamu buka tidak putih polos lagi, tapi ada foto yang kamu masukkan. Kalau bosan? Tinggal ganti sesukamu.

Eh... jangan lupa, kalau Anda hanya buka situs Google (tidak membuka accounts Google Anda, misalnya buka email gmail Anda), maka tampilan situs Google-nya tetap putih polos. Kalau Anda sudah buka email (gmail Anda) lalu buka situs Google, maka otomatis latar belakang situs Google adalah foto yang sudah Anda upload.


Kalau logo Google yang ingin Anda ganti, silakan klik: Buat Logo Google Unik Yuk!

Ide Kreatif: Hebatnya Produk Kami

Dhika (putra penulis) sering bertanya apa benar kejadiannya seperti iklan di TV? Misalnya setelah minum susu tersebut anak jadi cerdas. Tentu tidak persis seperti itu.

Biaya iklan sangat mahal, maka iklan pun dibuat dengan durasi sependek mungkin (yang penting target dari pembuatan iklan itu tercapai). Dengan durasi yang singkat, tentu serba terbatas. Yang terpenting, image produk itu melekat ke benak calon konsumen.

Bagi anak kecil, semua tayangan iklan jadi terlihat serba instan. Makan produk ini langsung hebat, minum produk ini langsung kuat. Pakai shampo ini rambut langsung hitam, tebal, dan sebagainya. Padahal harus dikonsumsi teratur sekian kali dan hasilnya pun tak sefantastis yang terlihat di iklan. Yah... namanya juga iklan.

Tapi jangan remehkan iklan tersebut. Iklan yang unik dan paling sering disaksikan jadi melekat di benak konsumen. Sebut saja obat. Kalau Anda batuk, merek yang pertama kali teringat tentu yang paling sering diiklankan atau yang iklannya unik. Yang unik dan menarik jadi gampang diingat.

Kali ini penulis memberikan contoh iklan kreatif di jalanan. Iklan yang dibuat ini tidak berupa papan reklame/ baliho besar yang menampilkan gambar produk mereka dan tulisan segala kehebatan produk tersebut. Para kreator di belakang iklan ini mencari tempat yang pas untuk pencitraan produk mereka. "Lihatlah tajamnya pisau produk kami yang mampu membelah tiang listrik" atau "Jangankan rambut, kabel listrik yang kusut pun bisa dirapikan dengan shampo kami" mungkin kira-kira pesan yang akan disampaikan.

Kreatif 'kan? Tanpa banyak tulisan, iklan ini sudah "mengatakan" keunggulan mereka. Anda terinspirasi dengan iklan di bawah ini?









Kegagalan = Kesuksesan versi Lain

Anda tentu tahu benda (tepatnya kertas kecil warna-warni berperekat) yang bernama "Post It." Hampir pasti di tiap kantor Anda sering menemukan kertas memo ini untuk menempelkan pesan di komputer, di white board, dan lain-lain.

Siapa sangka Post It yang menyumbang penghasilan besar pada perusahaan yang bernama 3M itu, pada awalnya adalah produk gagal. Staf peneliti di perusahaan tersebut (Spencer Silver) coba membuat lem. Hasilnya? Kertas yang diberi lem bisa menempel ke benda lain, tapi gampang terlepas. Itu artinya lem yang dibuatnya gagal (daya rekatnya kurang kuat). Tak ada yang peduli dengan temuannya.

Di sisi lain, ada rekan kerjanya (Arthur Fry) yang bermasalah dengan catatan kecilnya yang diselipkan sebagai pembatas buku. Tiap membuka buku, kertas kecil yang berisi catatan itu terjatuh. Bagaimana solusinya? Dia teringat "produk gagal" temuan temannya, Spencer Silver. Lalu dipakailah "produk gagal" karya Spencer Silver untuk mengatasi masalah ini. Ternyata hasilnya bagus.

Setelah di-launching, ternyata kertas berperekat lemah ini (yang kemudian diberi nama Post It) disukai penggunanya. Bagus untuk catatan pengingat yang bisa ditempelkan di mana saja (meja, monitor komputer, white board, pintu lemari es, dll). Praktis (mudah ditempel) dan kalau sudah selesai gampang dilepas serta tidak meninggalkan bekas.
Anda bisa membaca kisahnya di sini: Post It.


Di tangan orang kreatif, produk gagal tidak terbuang begitu saja. Produk yang semula gagal ini justru jadi penghasil uang yang fenomenal bagi perusahaan tempatnya bekerja. Kegagalan adalah kesuksesan dari sudut pandang yang berbeda. Memang perekat itu gagal karena semula Spenser Silver ingin membuat lem yang kuat. Tapi lemahnya daya rekat ini justru sangat berperan untuk kertas catatan yang hanya dipakai sementara. Gampang dilepas/ dibuang tanpa meninggalkan bekas lengket. Kreatif 'kan?

abcs